Pertarungan Dua Pendekar : Dayak Vs Madura

 

Foto Hasil Prompt Grok AI

Berdasarkan peristiwa nyata, tetapi nama dan tempat kejadian tidak disebutkan secara tepat demi kenyamanan dan keamanan bersama.

Suatu pagi diawal tahun 1997, disebuah kampung di Kabupaten Pontianak (saat itu), dua orang pendekar sedang terlibat pertarungan sengit dengan membawa senjata khasnya masing-masing. Pendekar Dayak, Nenes, mengunakan mandau, sedangkan pendekar Madura, Mail, menggunakan celurit.

Preteks sebelum peristiwa terjadi sudah tersebar rumor akan ada penyerangan dari pihak lawan. Dari pihak Madura tersebar rumor akan diserang Dayak, sedangkan dari Pihak Dayak akan diserang Madura. Rumor ini menyebabkan situasi menjadi tegang terutama diwilayah dimana kedua suku ini berbatasan langsung.

Nenes yang sudah sejak beberapa hari menyiapkan mandau untuk menjaga wilayah kampungnya demikian juga dengan Mail, keduanya berdiri di sudut kampung dengan saling berhadapan dengan membawa senjata dipinggang masing-masing. 

“Jika kamu memang berani maju!” teriak Mail.

“Baik, kita bertarung di lapangan!” jawab Nenes.

Maka keduanya berlari menuju lapangan sepak bola dengan diikuti oleh para pengikutnya. Masing-masing berdiri disudut yang berbeda. Mail mengeluarkan celurit dari pinggangnya, demikian juga dengan Nenes yang mengeluarkan mandau dari sarungnya. Keduanya saling mengacungkan senjata.

Kedua berlari menuju ke tengah lapangan. Mandau dan celurit segera saling beradu sehingga mengeluarkan bunyi,“Trang”

Bunyi besi yang beradu seringakali mengeluarkan percikan api. Adu serangan, tangkisan dan sabetan masing-masing senjata saling bergantian. Selain menguasai ilmu silat yang mumpuni keduanya memiliki ilmu kebal sehingga saat senjata Mail mengenai Nenes tidak mampu melukainya, demikian juga sebalikanya.

Teriakan histeria terdengar dari para pendukung dari masing-masing sudut saat kedua pendekar bertarung. Pertarungan berjalan sengit dengan mengeluarkan berbagai jurus yang mereka miliki ternyata menguras tenaga sehingga melelahkan kedua pihak. Pada suatu kesempatan Nenes mampu merebut celurit yang dipegang Mail. Segera Nenes menghujam celurit itu ke tubuh Mail. Kelelahan yang dialami Mail membuat Mail tidak bisa menghindar, Mail pun roboh bersimbah darah.

Saat Mail roboh membuat nyali pengikutnya ciut dan para pengikut Nenes langsung mengadakan penyerbuan. Demikianlah salah peristiwa yang terjadi saat kerusuhan etnis Dayak versus Madura 1997. 


LihatTutupKomentar