Langkah Menuju SK3: Antara Cinta Keluarga dan Panggilan Tugas

Sekolah Kepemimpinan Konglomerasi Koperasi, SK-3, CU Keling Kumang, Puskopdit, Melawi, Pontianak, Khatulistiwa, Puskhat,

Saya gembira sekaligus bangga di antara 21 peserta SK-3 dan mentor Writing Skill, Masri Sareb Putra. Ist.

 

Perjalanan saya bukan sekadar berpindah tempat dari Melawi ke Pontianak.

Suatu perjalanan emosional yang penuh makna dimulai dari kabar mengejutkan bahwa saya terpilih sebagai peserta Sekolah Kepemimpinan Konglomerasi Koperasi (SK-3) yang diselenggarakan oleh Puskopdit Khatulistiwa (PUSKHAT). Perjalanan ini mencapai puncak haru ketika saya akhirnya bertemu dengan rekan-rekan baru dari berbagai daerah.

Semua bermula ketika saya menerima telepon dari bagian Human Resource Management (HRM) CU Keling Kumang. Saya terdiam sejenak saat diberi tahu bahwa saya terpilih untuk mengikuti SK3 Batch II. 

Rasa syukur dan haru bercampur jadi satu. “Ini kesempatan besar,” pikir saya. Kesempatan untuk bertumbuh, belajar lebih dalam tentang kepemimpinan, dan yang terpenting: berkontribusi lebih besar bagi CU dan komunitas saya.

Namun, di balik rasa syukur itu, terselip juga perasaan berat. Saya harus meninggalkan keluarga selama dua bulan. Anak pertama saya akan masuk Taman Kanak-Kanak (TK) pertengahan Juli ini, dan saya sudah berjanji padanya untuk mengantarnya di hari pertama. Berat rasanya membayangkan tak bisa menepati janji itu. Tapi saya sadar, ini juga bagian dari tanggung jawab untuk masa depan keluarga yang lebih baik. Saya pamit dengan dada sesak, berharap anak saya mengerti alasan kepergian ini.

Saya berangkat dari Melawi menuju Pontianak bersama dua teman menggunakan mobil Calya merah milik SGS Sport. Perjalanan darat yang cukup jauh itu kami tempuh sambil berbagi cerita dan semangat. Mobil itu seolah menjadi saksi bisu dari keputusan besar yang saya ambil. Di setiap tikungan dan tanjakan, saya merenung: inilah awal dari langkah baru yang penuh harapan.

Sesampainya di Pontianak, saya disambut oleh kehangatan 21 peserta lainnya. Kami berasal dari berbagai daerah, belum pernah bertemu sebelumnya, tapi entah mengapa, suasananya langsung terasa akrab. Saya cukup terharu. Ada semangat kolektif yang menyala sejak hari pertama. Kami semua datang membawa cerita, beban, dan harapan masing-masing, namun kini disatukan oleh satu tujuan: bertumbuh bersama.

Program SK-3 ini adalah bagian dari komitmen CU Keling Kumang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selama dua bulan ke depan, kami akan digembleng secara intensif dalam berbagai aspek kepemimpinan, manajemen koperasi, dan pelayanan anggota. 

Saya tahu ini tidak akan mudah, apalagi dengan kerinduan yang akan terus mengintip dari kejauhan. Tapi saya percaya, semua pengorbanan ini akan bermuara pada sesuatu yang baik.

Saya ingin pulang nanti bukan hanya membawa sertifikat, tetapi juga ilmu, pengalaman, dan semangat baru. Untuk keluarga saya. Untuk komunitas saya. Untuk CU yang saya cintai.

Perjalanan ini adalah pengingat bahwa setiap langkah perubahan memang butuh pengorbanan. Tapi jika dijalani dengan niat yang tulus dan hati yang terbuka, saya percaya, hasilnya akan jauh melampaui harapan.

-- Christian Derson

LihatTutupKomentar