Aris Sanyoto : Pakar Nuklir yang Bukunya Dicetak dan Dipublikasikan Penerbit Dayak
Aris Sanyoto. Dokumentasi: Masri Sareb Putra. |
DAYAK TODAY - JAKARTA: Mengapa Aris Sanyoto memilih menerbitkan bukunya di Penerbit Lembaga Literasi Dayak?
Tiga alasan utama.
Pertama, sahabat dekat Aris, Petrus Gunarso, Ph.D., adalah sahabat Masri, sang publisher. Keduanya sudah bekerja sama dalam menulis buku sejak empat tahun lalu.
Kedua, Penerbit Lembaga Literasi Dayak (LLD) bukan eksklusif. Penerbit yang mengusung tagline "Dayak menulis dari dalam" sejak November 2015 telah mengantongi 315 ISBN dari berbagai penulis di penjuru tanah air. Menulis dari dalam dapat dimaknai "orang Dayak menulis" dan apa yang ditulis (dibukukan) Penerbit LLD muncul dari kedalaman perasaan, pikiran, dan akal budi (in depth, sensus plenior).
Ketiga, LLD menerima penghargaan sebagai salah satu Penerbit Terbaik Perpustakaan Nasional tahun 2024. Buku-buku yang diterbitkan juga dicetak di percetakan PT Gramedia sebagai sister company.
Baca Promotion of Professor at Universitas Tanjungpura
Lembaga Literasi Dayak adalah nama, seperti Universitas Indonesia yang sivitasnya bukan hanya orang Indonesia, atau ITB Bandung yang bukan hanya untuk orang Bandung saja. Namun, yang diutamakan adalah: jaminan mutu dan branding.
Perjalanan Karier Aris Sanyoto
Aris Sanyoto lahir di Klaten, 11 Januari 1966. Ia adalah pakar keselamatan radiasi nuklir. Lebih dari 15 tahun, ia bekerja di BAPETEN. Lembaga ini mengawasi tenaga nuklir di Indonesia. Aris menempuh pendidikan tinggi di beberapa universitas. Ia belajar di Universitas Indonesia dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Keahliannya di bidang proteksi radiasi semakin terasah.
Kariernya penuh pengalaman di dunia nuklir. Aris pernah menjabat beberapa posisi penting. Ia pernah menjadi PLT Direktur di BAPETEN. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Proteksi Radiasi. Selain itu, ia juga aktif sebagai pengajar di berbagai pelatihan. Ia menguji calon petugas proteksi radiasi di Indonesia.
Tak hanya di dalam negeri, Aris berkiprah di dunia internasional. Ia mengikuti berbagai seminar tentang keselamatan nuklir. Austria, Jepang, dan Filipina pernah ia kunjungi. Ukraina, Inggris, dan Prancis juga menjadi tempat belajarnya.
Baca Long Midang dan Misteri Era Megalitikum
Aris juga aktif menulis dan berbagi ilmu. Ia menulis buku tentang keselamatan industri radiografi. Buku lainnya membahas pembangkit listrik tenaga nuklir. Ia tergabung dalam berbagai organisasi profesional. Ia adalah Ketua HIMNI Jakarta dan anggota IAKKI.
Dalam dunia inspeksi, Aris berperan penting. Ia melakukan inspeksi keselamatan radiasi sejak 2008. Ia juga menjadi auditor alat diagnostik radiologi. Di luar itu, ia pernah mengambil S-3 di Universitas Negeri Jakarta. Sayangnya, studinya belum selesai.
Kini, ia tinggal di Jakarta Timur bersama keluarganya. Meski sibuk, ia tetap berkontribusi bagi dunia nuklir. Buku-bukunya telah diterbitkan, termasuk oleh penerbit Dayak. Kiprahnya membuktikan dedikasi dalam ilmu dan keselamatan.
Saripati buku
Sebagian besar masyarakat cenderung memandang tenaga nuklir sebagai sesuatu yang dahsyat dan menakutkan. Namun, hanya sedikit yang menyadari bahwa tenaga nuklir telah lama hadir dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Melalui berbagai aplikasi teknologi, seperti Uji Tak Rusak menggunakan Teknik Radiografi Industri, tenaga nuklir berperan penting dalam memastikan kualitas produk di berbagai sektor, termasuk industri pertambangan minyak dan gas bumi serta industri penerbangan.
Baca Pemanfaatan Tenaga Nuklir dalam Uji Tak Rusak-Radiografi Industri
Buku ini diawali dengan memperkenalkan konsep tenaga nuklir kepada masyarakat, mencakup bentuk, sifat, karakteristik, serta potensi dampaknya terhadap kesehatan manusia. Selanjutnya, dibahas berbagai jenis peralatan radiografi industri, desain dan standar keselamatan, serta metode pengendalian risiko radiasi. Pendekatan pengendalian ini dilakukan melalui hierarki pengendalian yang meliputi aspek teknis (engineering), substitusi, administratif, serta penggunaan alat pelindung diri (APD). Semua aspek ini terintegrasi dalam Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi dengan menerapkan prinsip-prinsip perlindungan terhadap radiasi eksternal.
ilustrasi: Matius Mardani. |
Pustaka berharga ini juga mengulas kajian keselamatan yang menjadi dasar penyusunan program proteksi radiasi, termasuk praktik terbaik (good practices) dan prosedur penanganan dalam kondisi normal maupun saat terjadi insiden, seperti hilangnya, terlepasnya, atau macetnya sumber radioaktif. Dengan penerapan program ini, diharapkan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) mampu mengawasi dan mengendalikan risiko radiasi dalam batas yang dapat diterima (acceptable risk), sehingga keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan tetap terjaga sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah: Ini Bukti Ilmiah Uji-karbon 40.000 Tahun Silam
Buku dengan ISBN: 978-623-5890-84-5 ini merupakan refleksi dari pengalaman penulis selama lebih dari 15 tahun sebagai Inspektur Keselamatan Nuklir di Badan Pengawasan Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Selain menjalankan tugas pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, penulis juga aktif sebagai pengajar dalam pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi serta sebagai penguji bagi calon PPR.
-- Rangkaya Bada