Lupung Coffee Sintang: Kopi, Ruang, dan Cerita di Kaki Bukit Kelam
Lupung Coffee Sintang. Kredit gambar: ujung jemari. |
🌍 DAYAK TODAY | SINTANG : Lupung Coffee Sintang lebih dari sekadar tempat menyeruput kopi. Ia adalah ruang, persinggahan, dan pertemuan. Di mana cerita-cerita baru dan lama saling berkelindan dalam satu cangkir kehangatan.
Diresmikan pada 3 Juni 2024 oleh Wakil Bupati Sintang, Melkianus, Lupung Coffee hadir bukan sebagai kebetulan.
Baca Munaldus Ungkap Visi Besar Konglomerasi Keling Kumang
Lupung Coffee di Sintang ini adalah jawaban atas permintaan anggota Koperasi Konsumen Keling Kumang Union yang mendambakan ruang bagi mereka yang ingin meramu gagasan, mengurai rindu, atau sekadar mencari ketenangan di sudut waktu yang berjalan lambat.
Di antara aroma kopi dan embusan angin Bukit Kelam
Berlokasi di Jalan YC. Oevang Oeray, Baning Kota, Sintang, Lupung Coffee tidak sekadar menawarkan secangkir kopi. Ia menghadirkan ruang yang merangkul:
WiFi cepat, seolah menghubungkan bukan hanya jaringan internet, tetapi juga pikiran-pikiran yang ingin saling bersentuhan.
Meeting Room full AC, tempat para pemikir kecil dan besar merancang masa depan dalam keheningan yang penuh makna.
Indoor space lantai atas full AC, dengan kapasitas 40 orang, menjadi ruang di mana obrolan hangat dan ide-ide besar sering kali lahir tanpa paksaan.
Outdoor space lantai bawah dan atas, di mana malam-malam Sintang tak hanya menjadi kelam, tetapi juga panggung bagi musik yang mengalun, gelak tawa yang mengudara, dan kisah-kisah yang diceritakan dalam bisikan angin.
Buka puasa bersama di bulan Ramadhan, momen ketika senja menjadi saksi, bahwa kebersamaan selalu lebih nikmat dalam kehangatan.
Panorama Bukit Kelam, keheningan yang memeluk, membiarkan waktu berjalan pelan, seraya kopi yang mengepul perlahan-lahan.
Kehangatan yang Dicipta, Bukan Sekadar Disuguhkan
Lupung Coffee bukan hanya bangunan, bukan hanya tempat berjualan kopi. Ia adalah perayaan atas kebersamaan, perwujudan atas kerinduan.
Suasana Lupung Coffee Sintang waktu Nobar: ramai sekali. Istimewa. |
Di bawah kepemimpinan Ayung, bersama 16 staf yang menjalankan operasional setiap hari dari pukul 08.00 hingga 23.00 WIB, kafe ini bukan hanya tempat berjualan, tetapi rumah bagi mereka yang mencari ketenangan dalam secangkir kopi.
Di zaman yang serba cepat, di mana obrolan sering kali kehilangan kedalaman, Lupung Coffee menawarkan sesuatu yang lebih: waktu yang berjalan lebih lambat, dan cerita-cerita yang lebih panjang.
Baca Valentinus Narung, CEO of Credit Union Keling Kumang
Di sinilah kopi bukan hanya tentang rasa. Tetapi lebih tentang ruang, tentang kehadiran.
Tentang kita semua yang masih percaya bahwa perjumpaan adalah harta yang paling berharga.
Tentang tagline Lupung Coffee
Lupung Coffee bukan sekadar kopi. Ia adalah isyarat, sebuah percakapan yang tak selalu perlu kata-kata. Di dalam cangkirnya, tersimpan lebih dari sekadar pahit dan manis, lebih dari sekadar ritual pagi yang melecut kesadaran. Di sana ada kebersamaan yang tak lekang oleh waktu, ada kepercayaan yang tak bisa dibeli.
Mungkin, di meja kayu yang sederhana itu, dua orang duduk berhadapan, membiarkan uap kopi merayap di antara mereka, mengisi celah yang kadang diisi oleh sunyi. Mungkin di sana, tanpa disadari, lahir kesepakatan-kesepakatan kecil: tentang persahabatan, tentang harapan, tentang dunia yang diam-diam mereka perbaiki seteguk demi seteguk.
Lupung Coffee, bukan hanya kopi: ia adalah pertemuan, seutas janji yang tak perlu dikukuhkan dengan tangan yang menggenggam erat, cukup dengan tatapan yang mengerti.
Sungguh betul. Betul sungguh tagline ini: "Lupung Coffee, Not Only Coffee but Unity & Trust".
Zaman digital ditandai dengan persatuan dan kolaborasi. Zaman dajal adalah tentang kompetisi.
Dan social trust pada galibnya akan mendatangkan: financial trust.
Lupung Coffee percaya itu!
-- Rangkaya Bada