Belajar Koperasi dari Credit Union (CU)

Dayak, Credit Union, CU, perecaya, kredit, koperasi, Dayak jujur, Dayak dipercaya, Dayak baik, Dayak

Kepercayaan sebagai Fondasi Koperasi
Belajar jujur darei Dayak dalam berkoperasi. Ilustrasi: penulis.


PONTIANAK: DAYAK TODAY
Percaya dalam istilah Latin adalah credere (kata kerja). Sedangkan credit berarti: dia percaya (orang ketiga tunggal).

Jelaslah bahwa percaya adalah fondasi utama yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi. Tanpa kePERCAYAan, koperasi sulit berkembang dan bertahan dalam jangka panjang. Baik kepercayaan antar-sesama anggota, kepercayaan pada pengurus, maupun kepercayaan pada pengawasnya. Semua anggota koperasi wajib memegang teguh kepercayaan itu.

Baca Dayak Sukubangsa yang Jujur

Di banyak tempat, koperasi yang dibangun tanpa rasa saling percaya sering kali menghadapi berbagai masalah, mulai dari ketidaktransparanan dalam pengelolaan hingga kurangnya partisipasi anggota. 

Koperasi yang berjalan dengan baik adalah koperasi yang anggotanya percaya pada sistem dan pengelolanya. Kepercayaan inilah yang membuat mereka bersedia berkontribusi, baik dalam bentuk modal, tenaga, maupun ide-ide inovatif.

Kepercayaan sebagai fondasi Koperasi

Di Indonesia, masih banyak koperasi yang gagal karena minimnya rasa percaya di antara anggotanya. Ketika sebuah koperasi kehilangan kepercayaan dari anggotanya, hal itu bisa menjadi awal dari kehancuran.

Baca Menjadi Dayak di Era Modernn. 


Anggota yang merasa tidak yakin dengan pengelolaan koperasi cenderung menarik diri dan enggan berpartisipasi. Akibatnya, koperasi kehilangan kekuatan utama yang seharusnya menjadi modal mereka untuk berkembang. Oleh karena itu, membangun dan menjaga kepercayaan dalam koperasi adalah tugas utama yang harus selalu diperhatikan oleh para pengelola.

Di Kalimantan Barat, koperasi berbasis kepercayaan terbukti mampu bertahan dan berkembang. Masyarakat Dayak memiliki tradisi gotong royong yang kuat, yang membuat mereka lebih mudah membangun koperasi dengan sistem yang solid. 

Kepercayaan tidak hanya diberikan kepada pengelola, tetapi juga kepada sesama anggota. Mereka yakin bahwa dengan bersatu dan bekerja sama, koperasi dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan koperasi-koperasi di wilayah tersebut.


Kemandirian dan Tantangan Koperasi di Indonesia

Salah satu tantangan besar yang dihadapi koperasi di Indonesia adalah ketergantungan yang tinggi pada bantuan eksternal. Banyak koperasi yang terbiasa bergantung pada subsidi atau program pemerintah, sehingga kehilangan inisiatif untuk berkembang secara mandiri. Ketika bantuan dihentikan atau dikurangi, koperasi yang tidak siap sering kali mengalami kesulitan besar. Mereka yang tidak memiliki strategi bisnis yang jelas akhirnya terjebak dalam stagnasi, bahkan berujung pada kebangkrutan.

Baca Dayak: Suku Bangsa Jujur dan Tepercaya

Di sisi lain, koperasi yang mampu bertahan dan tumbuh biasanya adalah mereka yang mandiri dan tidak bergantung pada bantuan luar. Koperasi seperti ini memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan ekonomi. Mereka memiliki sistem pengelolaan yang lebih baik, dengan anggota yang aktif dan memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya keberlanjutan koperasi. Kemandirian ini juga membuat mereka lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar, sehingga bisa beradaptasi dengan lebih cepat.

Tantangan bagi koperasi tidak hanya datang dari faktor internal, tetapi juga dari regulasi pemerintah. Banyak peraturan yang justru menghambat pertumbuhan koperasi, terutama yang masih dalam tahap awal perkembangan. 

Regulasi yang terlalu kaku sering kali membuat koperasi sulit bergerak dan berinovasi. Padahal, koperasi seharusnya diberi keleluasaan untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan anggotanya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih fleksibel dan mendukung agar koperasi di Indonesia bisa tumbuh dengan lebih baik.

Credit Union di Tanah Dayak

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi koperasi di Indonesia, ada kisah sukses yang patut menjadi contoh, yaitu perkembangan Credit Union (CU) di tanah Dayak. CU seperti Lantang Tipo, Pancur Kasih, dan Keling Kumang telah membuktikan bahwa koperasi bisa berkembang pesat jika dikelola dengan baik dan berbasis kepercayaan. Meskipun tidak mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah, koperasi-koperasi ini mampu tumbuh secara mandiri dan bahkan menjadi model keberhasilan di tingkat nasional.

Keberhasilan CU di Kalimantan Barat tidak lepas dari budaya masyarakat Dayak yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kebersamaan. Dayak memahami bahwa koperasi adalah milik bersama, sehingga setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungannya. Tidak ada rasa saling curiga atau ketakutan akan disalahgunakan, karena semua anggota merasa memiliki kepentingan yang sama. Kepercayaan yang terjalin kuat ini menjadi modal utama bagi CU untuk berkembang dengan pesat.

Dalam buku tentang 100 koperasi besar di Indonesia, banyak CU dari Kalimantan yang masuk dalam daftar. Ini menunjukkan bahwa koperasi berbasis kepercayaan dan kemandirian memiliki peluang besar untuk sukses. CU telah membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang baik, koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi yang nyata. 

Baca The Dayak Bank: The Credit Union (CU) That Drives Financial Literacy for the Dayak People

CU mampu bersaing di tengah tantangan zaman dan terus berkembang, bahkan ketika banyak koperasi lain mengalami kemunduran. 

Keberhasilan CU di tanah Dayak ini menjadi bukti bahwa koperasi yang didasarkan pada nilai-nilai kepercayaan, belarasa, dan kemandirian akan selalu memiliki masa depan yang cerah.

-- Masri Sareb Putra


LihatTutupKomentar