Dayak Sukubangsa yang Jujur
Dayak brand image-nya adalah: Sukubangsa yang jujur dan tepercaya. Ilustrasi by: AI. |
JAKARTA - dayaktoday.com: Lebih baik Dayak menjadi, dan dikenal, sebagai suku-bangsa yang jujur daripada banyak sarjana.
Belakangan ini, di berbagai grup WhatsApp (WAG) dan media sosial seperti Facebook, beredar sebuah infografik yang menyajikan senarai sukubangsa dengan jumlah sarjana terbanyak.
Baca Dayak: Suku Bangsa Jujur dan Tepercaya
Infografik ini menimbulkan berbagai tanggapan dari berbagai kalangan.
Infografik dan Kontroversinya
Ada yang merasa bangga dan mengagumi prestasi tersebut, melihatnya sebagai bukti kemajuan pendidikan suatu komunitas. Namun, ada pula yang mempertanyakan relevansi dan validitas data tersebut.
Salah satu kritik utama adalah bahwa tingginya jumlah sarjana di suatu sukubangsa tidak serta-merta menunjukkan keberhasilan atau kesejahteraan komunitas tersebut. Justru, jika tingkat pengangguran sarjana di negeri ini tinggi, maka sukubangsa yang memiliki sarjana terbanyak otomatis berkontribusi pada jumlah pengangguran terbesar. Ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah banyaknya sarjana benar-benar menjadi indikator kemajuan? Atau justru sebaliknya: menjadi beban?
Kritik terhadap Validitas Data
Penulis termasuk dalam kelompok yang mengkritisi infografik tersebut. Ada beberapa pertanyaan mendasar yang muncul terkait dengan metode perhitungan data tersebut.
Bagaimana angka-angka itu diperoleh? Apa metode yang digunakan dalam mengumpulkan dan mengolah data? Bukankah saat ini banyak sukubangsa yang tidak lagi terkonsentrasi di satu wilayah atau pulau? Mobilitas manusia yang tinggi membuat perhitungan berbasis etnis menjadi semakin kompleks.
Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah: Ini Bukti Ilmiah Uji-karbon 40.000 Tahun Silam
Selain itu, jika data dalam infografik tersebut hanya menyebutkan persentase, darimana angka dasarnya? Seharusnya ada jumlah absolut yang ditampilkan, bukan hanya persentase. Ketika hanya persentase yang dicantumkan tanpa jumlah total sebagai acuan, informasi ini menjadi ambigu dan berpotensi menyesatkan.
Data yang tidak transparan dapat dengan mudah dimanipulasi untuk mendukung narasi tertentu, sehingga perlu diwaspadai agar tidak menjadi alat propaganda semata.
Lebih jauh, ada kecenderungan di masyarakat untuk menilai kesuksesan suatu kelompok berdasarkan gelar akademik yang dimiliki. Padahal, gelar akademik saja tidak cukup sebagai ukuran keberhasilan.
Apa gunanya banyak sarjana jika mereka tidak memiliki etos kerja, integritas, atau kontribusi nyata bagi masyarakat?
Jika tidak diimbangi dengan karakter yang kuat, banyaknya lulusan perguruan tinggi justru dapat menimbulkan kekecewaan sosial, terutama jika harapan mereka tidak sejalan dengan realitas di lapangan.
Mengapa "Dayak Sukubangsa Jujur" Lebih Berharga?
Dari sudut pandang penulis, lebih baik Dayak dikenal dan dibranding sebagai "Sukubangsa Jujur" daripada sekadar sebagai sukubangsa dengan banyak sarjana.
Kejujuran merupakan nilai yang lebih mendasar dan lebih bermakna daripada sekadar memiliki banyak lulusan perguruan tinggi. Dalam kehidupan bermasyarakat, kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan dan solidaritas sosial.
Baca The Dayak Bank: The Credit Union (CU) That Drives Financial Literacy for the Dayak People
Salah satu indikasi kuat bahwa Dayak memiliki karakter kejujuran adalah keberhasilan Credit Union (CU) yang tumbuh dan berkembang pesat di kalangan masyarakat Dayak. CU, yang berakar dari kata "credit" yang berarti kepercayaan, menunjukkan bahwa kejujuran adalah bagian tak terpisahkan dari karakter dasar orang Dayak. Sebuah koperasi simpan pinjam (KSP) tidak akan bisa berkembang tanpa adanya kepercayaan yang kuat antara anggotanya, dan kepercayaan hanya bisa bertahan dalam komunitas yang menjunjung tinggi kejujuran.
Keberhasilan CU bukan hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam membangun ekosistem sosial yang berbasis kepercayaan dan tanggung jawab. Jika dibandingkan dengan sekadar pencapaian akademik, nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan memiliki dampak yang jauh lebih luas dan berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat.
Tagline "Dayak Sukubangsa Jujur" sangat penting, karena kejujuran adalah keutamaan universal. Lebih dari sekadar modal sosial, kejujuran juga merupakan modal dasar dalam keimanan, sebuah kualitas utama yang bahkan dalam banyak ajaran agama dikaitkan dengan jalan menuju keselamatan dan surga.
Dengan mengedepankan kejujuran sebagai nilai utama, Dayak bukan hanya dikenal sebagai komunitas intelektual, tetapi juga sebagai komunitas yang dapat dipercaya dan dihormati oleh masyarakat luas.
Baca Credit Union (CU) Lembaga sekaligus Literasi Keuangan Orang Dayak
Membangun branding sebagai sukubangsa jujur akan memberikan dampak positif bagi generasi muda Dayak. Manusia Dayak akan lebih termotivasi untuk mengembangkan diri dengan tetap memegang teguh nilai-nilai moral dan etika yang diwariskan oleh leluhur mereka.
Kejujuran bukan hanya menjadi identitas, tetapi juga menjadi aset berharga yang akan mengantarkan masyarakat Dayak menuju kehidupan yang lebih bermartabat dan berkelanjutan.
-- Rangkaya Bada