Dayak: Suku Bangsa Jujur dan Tepercaya

CU bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga mengemban peran sosial. Dok. Masri Sareb Putra.
JAKARTA- dayaktoday.com: Kejujuran dan kepercayaan adalah dua nilai utama yang melekat pada masyarakat Dayak.
Di tengah berbagai skandal korupsi yang mengguncang dunia bisnis dan pemerintahan, masyarakat Dayak tetap mempertahankan integritasnya. Salah satu bukti paling nyata dari karakter jujur dan terpercaya ini adalah tata kelola Credit Union (CU) yang mereka jalankan.
Baca CU Pancur Kasih yang Kian Memancurkan Kinerja Keuangan, Pertumbuhan, dan Kesejahteraan Anggota
CU adalah koperasi simpan pinjam yang berlandaskan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab sosial. Keberhasilan CU bukan hanya terlihat dari aset yang mencapai Rp500 miliar hingga Rp4 triliun, dari dari jumlah anggota puluhan hingga ratusan ribu. Akan tetapi juga dari pengelolaannya yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari akuntan publik. Ini adalah indikator kuat bahwa CU dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar keuangan yang berlaku.
Predikat WTP: Bukti Transparansi dan Akuntabilitas CU
Dalam dunia akuntansi, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah standar tertinggi dalam audit laporan keuangan. Opini ini hanya diberikan jika laporan keuangan suatu entitas disusun dengan benar, transparan, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan memperoleh WTP, CU membuktikan bahwa mereka dikelola secara profesional dan dapat dipercaya.
Meskipun ada ketidaksempurnaan di sana-sini—karena tidak ada sistem yang benar-benar sempurna—CU tetap menunjukkan bahwa secara overall, mereka adalah lembaga keuangan berbasis komunitas yang bersih, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan anggotanya.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai Ajang Evaluasi dan Penguatan Kepercayaan
Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pilar utama dalam tata kelola Credit Union (CU) yang transparan, akuntabel, dan berbasis partisipasi anggota. RAT bukan hanya agenda rutin, tetapi menjadi momen penting dalam menjaga kepercayaan dan memastikan integritas dalam pengelolaan CU.
Setiap tahun, biasanya pada bulan Februari, CU menggelar RAT sebagai ajang untuk mempertanggungjawabkan kinerja pengurus dan manajemen kepada seluruh anggota. Inilah wujud nyata dari prinsip demokrasi ekonomi di mana setiap anggota memiliki hak untuk mengetahui, menilai, dan berkontribusi dalam arah kebijakan yang diambil oleh lembaga keuangan yang mereka miliki bersama.
Transparansi dalam Laporan Keuangan
Salah satu aspek paling krusial dalam RAT adalah presentasi laporan keuangan. Setiap CU wajib menyampaikan laporan keuangan secara terbuka, mulai dari neraca, laporan laba rugi, arus kas, hingga kebijakan keuangan yang telah diterapkan selama setahun terakhir.
Laporan ini diaudit oleh akuntan publik, dan dalam banyak kasus, CU memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan disusun dengan standar tinggi, tanpa rekayasa atau manipulasi data. Dengan demikian, anggota CU dapat menilai sendiri apakah lembaga keuangan yang mereka percayai benar-benar dikelola dengan jujur dan profesional.
Selain itu, laporan penggunaan dana juga menjadi bagian penting dari RAT. Setiap dana yang dikelola, baik untuk pinjaman, investasi, atau dana cadangan, harus dijelaskan secara rinci. Tidak ada ruang untuk penyembunyian informasi atau praktik keuangan yang merugikan anggota.
Demokrasi dalam Pengambilan Keputusan
RAT juga menjadi arena diskusi terbuka bagi seluruh anggota. Berbeda dengan banyak lembaga keuangan lain yang cenderung tertutup dalam pengambilan kebijakan, CU memastikan bahwa setiap keputusan strategis dibahas secara demokratis.
Beberapa agenda penting yang sering dibahas dalam RAT meliputi:
- Pemilihan atau evaluasi pengurus – Anggota dapat memberikan penilaian terhadap kinerja pengurus dan menentukan apakah mereka masih layak melanjutkan tugasnya.
- Penyesuaian kebijakan pinjaman dan bunga – Kebijakan ini selalu dikaji ulang agar tetap sesuai dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan anggota.
- Program sosial dan pemberdayaan anggota – CU bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga mengemban peran sosial. Anggota bisa mengusulkan program-program yang memberikan dampak positif bagi komunitas.
Melalui mekanisme ini, anggota tidak hanya menjadi nasabah, tetapi juga pemilik sekaligus pengawas langsung atas jalannya CU.
Selain sebagai ajang evaluasi, RAT juga berfungsi sebagai alat kontrol sosial yang efektif. Setiap anggota memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan, kritik, atau saran mengenai kinerja pengurus dan manajemen.
Dengan adanya forum terbuka ini, peluang untuk melakukan kecurangan, korupsi, atau penyalahgunaan dana dapat diminimalkan. Berbeda dengan banyak lembaga keuangan lain yang sering kali memiliki sistem pengawasan yang lemah, CU justru memberdayakan setiap anggotanya sebagai pengawas aktif.
Jika terdapat indikasi penyimpangan, anggota bisa meminta klarifikasi langsung dalam RAT atau mengusulkan tindakan korektif. Dalam beberapa kasus, CU bahkan mengganti pengurus yang tidak amanah melalui mekanisme pemilihan ulang.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) bukan hanya agenda seremonial, melainkan menjadi fondasi utama dalam menjaga kejujuran dan transparansi CU. Dengan sistem pelaporan yang terbuka, pengambilan keputusan yang demokratis, serta mekanisme pengawasan yang kuat, CU berhasil membangun kepercayaan yang tinggi di kalangan anggotanya.
Di saat banyak lembaga keuangan lain yang mengalami krisis kepercayaan akibat ketertutupan dan penyimpangan. CU justru menunjukkan bahwa dengan tata kelola yang baik dan melibatkan anggota secara aktif, lembaga keuangan dapat berkembang dengan bersih, jujur, dan berkelanjutan.
-- Masri Sareb Putra