CU Pancur Solidaritas Gelar RAT 2025: Pilih Pengurus Baru, Evaluasi Kinerja, dan Perkuat Gerakan Literasi
 |
| Tarian pembukaan pada seremoni dan launching 2 buku kisah sukses dan dinamika perjalanan CUPS. Dok. Msp. |
PONTIANAK - DAYAKTODAY: Credit Union Pancur Solidaritas (CU PS) sukses menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 21–22 Februari di Hotel Aston, Ketapang, Kalimantan Barat.
RAT buukan hanya menjadi forum evaluasi kinerja dan pertanggungjawaban pengurus, tetapi juga momen penting untuk memilih kepengurusan baru serta memperkuat gerakan literasi melalui peluncuran dua buku.
Baca Credit Union (CU) Lembaga sekaligus Literasi Keuangan Orang Dayak
Sebagai salah satu credit union besar di Kalimantan Barat, CU PS terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kiprahnya memberdayakan ekonomi masyarakat.
Dengan jumlah anggota yang mencapai 60.294 orang, aset sebesar Rp533 miliar, dan 13 kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah, CU PS semakin mengukuhkan perannya dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
Pemilihan Pengurus Baru dan Evaluasi Kinerja
Salah satu agenda utama dalam RAT kali ini adalah pemilihan pengurus baru untuk periode kepemimpinan berikutnya. Pemilihan dilakukan secara demokratis dengan melibatkan perwakilan anggota dari berbagai wilayah.
Ketua Pengurus CU PS, Hery Sukardi menyampaikan bahwa proses pemilihan ini menjadi bagian dari komitmen organisasi untuk terus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lembaga.
Selain itu, RAT juga membahas laporan pertanggungjawaban keuangan tahun berjalan, termasuk evaluasi kinerja dan strategi pengembangan ke depan.
Dengan aset yang terus berkembang, CU PS berencana memperluas layanan keuangan yang lebih inovatif dan inklusif. Sedemikian rupa, sehingga dapat menjangkau lebih banyak anggota serta memperkuat dampaknya dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Peluncuran Dua Buku: Menguatkan Literasi Keuangan dan Kebudayaan
Yang menarik, RAT tahun ini juga menjadi momen istimewa dengan peluncuran dua buku yang menyoroti perjalanan CU PS serta refleksi terhadap peran credit union dalam masyarakat. Buku pertama, The CUPS Journey: Catatan untuk Masa Depan, ditulis oleh Alkap Pasty dan kawan-kawan, menggambarkan perjalanan CU PS dalam membangun komunitas berbasis solidaritas ekonomi. Sementara itu, buku kedua, Ketika Pohon Ketapang Mulai Rindang, karya Redemptus Musa Narang, menghadirkan perspektif yang lebih luas tentang perkembangan CU PS dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.
Baca Melacak Jejak Pemakaman Prasejarah Gua Niah: Penan atau Ibankah Sang Pewaris?
Dalam peluncuran buku pada 22 Februari, Masri Sareb Putra selaku penerbit menekankan bahwa CU PS tidak hanya berperan sebagai lembaga literasi keuangan, tetapi juga turut mendorong literasi dasar (baca-tulis) dan literasi kebudayaan.
“CUPS membuktikan bahwa gerakan credit union bukan hanya soal simpan-pinjam. Lebih dari itu, CUPS juga tentang membangun ekosistem pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Masri.
Membangun Masa Depan CU PS: Inovasi dan Pemberdayaan
Ke depan, CU PS berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan yang lebih modern dan berbasis teknologi guna menjangkau lebih banyak anggota, termasuk generasi muda. Program edukasi keuangan, penguatan usaha mikro, serta pengembangan literasi digital menjadi beberapa agenda utama yang akan ditekankan dalam kepengurusan baru.
Selain itu, CU PS juga akan memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, komunitas lokal, dan pemerintah daerah, guna meningkatkan akses terhadap layanan keuangan inklusif dan berkelanjutan.
Baca The Dayak People: Who Are They?
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang kuat, CU PS optimistis dapat terus berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial di Kalimantan Barat.
RAT 2025 ini menjadi bukti bahwa CU PS tidak hanya sekadar lembaga keuangan, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang bertujuan membangun masa depan lebih cerah bagi anggotanya dan komunitas secara luas.
-- Rangkaya Bada