Munaldus Ungkap Visi Besar Konglomerasi Keling Kumang: 5.000 Lapangan Kerja dan Transformasi ITKK Menjadi Universitas

Dayak, literasi keuangan, pendidikan tinggi, universitas, Munaldus, Credit Union, CU, Keling Kumang, konglomerasi, ekonomi, jaringan, spin out

 

Munaldus Ungkap Visi Besar Konglomerasi Keling Kumang: 5.000 Lapangan Kerja dan Transformasi ITKK Menjadi Universitas
Munaldus menyatakan, "Kami meneladani Konglomerasi Koperasi Mondragon, membangun ekonomi koperasi berkelanjutan."

Munaldus, M.A., salah seorang pendiri Credit Union Keling Kumang (CUKK) dan tokoh koperasi di Indonesia mengungkapkan visi besar Gerakan Keling Kumang. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) penyandang nama pena Liu Ban Fo membuat tepperangah. 

Wawancara tersebut merupakan bagian dari riset untuk persiapan implementasi kerja sama antara The Asia Foundation dan CUKK dalam meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan kaum ibu anggota koperasi.

Target 5.000 Lapangan Kerja dalam Lima Tahun

Dalam wawancara yang berlangsung tadi malam (19 Februari 2025), Munaldus mendapatkan pertanyaan yang menuntut jawaban tegas: "Sekarang CUKK telah melakukan spin out dan sudah menjadi konglomerasi koperasi. Apa mimpi Bapak terhadap konglomerasi Keling Kumang dalam 5-10 tahun ke depan?"

Baca Musa dan Pohon Ketapang CU Pancur Solidaritas yang mulai Rindang

Menanggapi hal tersebut, Munaldus dengan yakin menyampaikan target besar yang ingin dicapai dalam lima tahun mendatang. 

“Terbukanya lapangan kerja. Pada tahun 2029, minimal 5.000 orang staf dan karyawan akan bekerja dalam Jaringan Gerakan Keling Kumang (JGKK). Kami telah memiliki Sekolah Menengah Kejuruan Keling Kumang (SMK KK) dan perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK). Kualitas sumber daya manusia staf dan karyawan JGKK menjadi tanggung jawab SMK KK dan ITKK,” tegas dosen Universitas Tanjung Pura, pakar pendidikan Matematika.

Munaldus menjelaskan bahwa penciptaan lapangan kerja ini bukan sekadar angka, tetapi merupakan strategi nyata dalam membangun ekonomi berbasis koperasi yang mandiri dan berkelanjutan. JGKK akan terus memperluas unit usaha yang mencakup berbagai sektor, termasuk keuangan, agribisnis, dan teknologi. 

Dengan model ini, diharapkan anggota koperasi tidak hanya mendapatkan akses ke layanan keuangan yang lebih baik, tetapi juga memiliki peluang ekonomi yang lebih luas. “Kami ingin menciptakan ekosistem di mana masyarakat, terutama generasi muda, memiliki kesempatan bekerja dan berkontribusi dalam gerakan koperasi ini,” ujarnya.

Baca Munaldus Paparkan Konsep Hidup Bahagia dan Sejahtera di Pra-RAT CU Keling Kumang

Selain itu, Munaldus menekankan pentingnya pendidikan dalam mendukung visi ini. “Kami ingin memastikan bahwa lulusan SMK KK dan ITKK tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip koperasi. 

Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi berbasis koperasi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Transformasi ITKK Menjadi Universitas pada 2027

Munaldus juga menambahkan bahwa pada tahun 2027, ITKK direncanakan akan bertransformasi menjadi universitas. Dengan demikian, lulusan SMK KK dan ITKK akan mendapatkan prioritas dalam mengisi berbagai posisi pekerjaan di JGKK. 

“Kami bercermin pada Konglomerasi Koperasi Mondragon di Spanyol yang telah berhasil membangun sistem ekonomi berbasis koperasi yang kuat. Hal ini juga ditegaskan oleh Prof. Akira Kurimoto dari Jepang ketika menjadi narasumber dalam seminar di Kota Kinabalu pada tahun 2024 lalu,” ungka Munaldus.

Baca Valentinus Narung, CEO of Credit Union Keling Kumang, Emphasizes the Importance of Financial Literacy for the Dayak People

Dengan visi besar ini, Konglomerasi Keling Kumang diharapkan menjadi model koperasi modern yang mandiri dan berkelanjutan. 

Konglomerasi koperasi ini juga berperan sebagai pilar utama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kalimantan Barat.

-- Masri Sareb Putra

LihatTutupKomentar