CU Pancur Kasih yang Kian Memancurkan Kinerja Keuangan, Pertumbuhan, dan Kesejahteraan Anggota
Suasana Credit Union Pancur Kasih (CUPK) di Pontianak. Ist. |
PONTIANAK- dayaktoday.com: Credit Union Pancur Kasih (CUPK) yang basis pelayanannya di wilayah Kalimantan Barat, mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Pontianak pada 24 - 25 Februari 2025.
Pada intinya, CUPK makin bertumbuh dari tahun ke tahun, dengan kualitas pelayanan yang kian meningkat pula. Aset makin naik. Dan anggota kian bertambah.
Baca CU Pancur Solidaritas Gelar RAT 2025
Sementara itu, akuntabilitas serta tata-laksana CUPK, terjaga dengan sempurna. Laporan pertanggungjawaban pengurus, diterima dengan baik. Anggota merasakan kepastian terjaminnya keberlangsungan dan pertumbuhan CUPK di masa-masa yang akan datang.
Pertumbuhan aset yang konsisten dan signifikan
KSP CU Pancur Kasih menunjukkan pertumbuhan aset yang konsisten dan signifikan dari tahun 2020 hingga 2024. Pada tahun 2020, aset tercatat sebesar Rp 2.621.967.440.269, dan dalam kurun waktu empat tahun, aset tersebut meningkat menjadi Rp 3.593.995.529.239 pada tahun 2024.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan aset di tahun buku 2024 jika dibandingkan dengan tahun buku 2023 adalah peningkatan beberapa simpanan anggota yang cukup signifikan seperti Tipara (naik sebesar 22,02%), Wisata (naik sebesar 43,84%) dan SiSuka (naik sebesar 108,96%).
Pendapatan, Beban dan Sisa Hasil Usaha (SHU)
SHU adalah singkatan dari Sisa Hasil Usaha. Dalam konteks koperasi, SHU merupakan laba bersih yang diperoleh koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan berbagai biaya dan kewajiban, termasuk pajak.
Tahun Buku 2024 menghasilkan kenaikan SHU sebesar 112,22% atau naik sebesar Rp3.856.568.258 jika dibandingkan dengan SHU tahun 2023. SHU tahun 2024 ini kembali melampaui dari target yang sudah ditetapkan pada program kerja sebelumnya yaitu sebesar Rp5.655.377.220. Kondisi ini merupakan indikator yang sangat positif dan menunjukkan pertumbuhan keuangan yang signifikan di KSP CU Pancur Kasih pada tahun 2024.
Baca "Dayak" as a Standardized Term: A Unifying Identity
Sumber pendapatan utama KSP CU Pancur Kasih adalah dari layanan usaha keuangan berupa Pendapatan Jasa Pinjaman yang menyumbang porsi terbesar dari SHU yakni sebesar 82% dari total pendapatan. Sementara itu, pendapatan diluar Usaha mengambil porsi sebesar 18% dari total pendapatan.
Efisiensi Biaya Rasio efisiensi mengukur seberapa baik KSP CU Pancur Kasih memanfaatkan pengeluarannya untuk memperoleh pendapatan dengan melakukan perhitungan Total Biaya dikurangi biaya modal dibagi dengan Total Pendapatan. Rasio Efisiensi KSP CU Pancur Kasih sebesar 48,58% yang artinya KSP CU Pancur Kasih membelanjakan Rp480,- dari setiap Rp1.000,- pendapatan yang diterima.
Namun perlu disadari bahwa keberlanjutan dan kesuksesan KSP CU Pancur Kasih tidak hanya tergantung pada efisiensi finansial semata, tetapi dapat menjadi lebih kompetitif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh anggota, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
Baca Credit Union (CU) Lembaga sekaligus Literasi Keuangan Orang Dayak
Alokasi Dana Titipan Anggota Alokasi Dana Titipan Anggota tahun 2024 sebagai berikut:
Untuk Anggota 50,04% a. 44,74%, simpanan Kepemilikan aktif, indeksnya Rp. 7,72,-atau setara dengan 9,26%. Non Aktif Rp. 0.05,- atau setara dengan 0.06%. b. Pengembalian bunga pinjaman aktif 5,30%, atau 1,30% dari total Balas Jasa Pinjaman yang dibayar oleh Anggota dalam tahun buku berjalan.
Untuk Dana-dana sebesar 49,96% a. Dana Cadangan Umum 1,78% b. Dana Cadangan Risiko 20,03% c. Dana Pendidikan 7,26% d. Dana Sosial Daerah Kerja 1,31% e. Dana Pengurus dan Pengawas 1,97% f. Dana Karyawan 14,02% g. Dana Cadangan Pengembangan 3,59%
Pengelolaan Risiko Manajemen risiko yang berhasil-guna
Pengelolaan Risiko Manajemen risiko yang efektif berfungsi melindungi keberlanjutan operasional usaha, menjaga kepercayaan anggota, dan memastikan pelayanan keuangan yang sehat dan stabil.
Oleh karena itu, diperlukan rumusan strategi pengelolaan risiko yang terencana dan terstruktur sebagai bagian integral dari tata kelola lembaga agar terus bertumbuh, dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh anggota.
Pada tahun 2024 telah diselesaikan audit SMKI, CULEG, Pemeriksaan Kesehatan, dan penilaian mandiri access branding dari keempat audit tersebut lebih menekankan pada tata kelola dan Manajemen Risiko yang dimulai dengan pengidentifikasian aspek-aspek risiko guna mendapatkan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional, keuangan, dan reputasi KSP CU Pancur Kasih.
Kemudian juga telah dilaksanakan analisa dampak yakni dengan mengevaluasi risiko-risiko yang telah diidentifikasi berdasarkan kriteria seperti dampak finansial, probabilitas kejadian, dan ketergantungan antar risiko. Setelah itu menggunakan teknik analisis risiko untuk mengukur, mengkategorikan, dan menetapkan tingkat kefatalan dari risiko-risiko tersebut, selanjutnya menindaklanjuti rekomendasi saran dan perbaikan secara menyeluruh.
Tingkat Penyisihan Kerugian Tingkat penyisihan kerugian diukur sebagai ketersediaan dana untuk menangani risiko yang mungkin timbul.
Dayak Hari Ini Punya, Bukan Hanya Bicara, Dana 4 T
Masyarakat Dayak kini telah mencapai tonggak penting dalam perjalanan ekonominya. Dengan dana mencapai 4 triliun rupiah yang dikelola melalui koperasi dan institusi keuangan berbasis komunitas, mereka menunjukkan bahwa kesejahteraan bukan lagi sekadar wacana. Dana ini bukan hasil dari eksploitasi sumber daya alam secara serampangan, melainkan buah dari kerja keras, kemandirian ekonomi, serta kepercayaan anggota terhadap sistem yang dibangun secara kolektif. Ini adalah bukti bahwa masyarakat Dayak mampu mengelola keuangan mereka sendiri dengan prinsip yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan bersama.
Baca Dayak: Reclaiming the Narrative of the Dayak Perspective in Modern Borneo
Pengelolaan dana ini tidak dilakukan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Semua proses berlangsung dengan kehati-hatian, dirancang untuk jangka panjang, dan berlandaskan prinsip transparansi serta keadilan. Setiap rupiah yang beredar dipertanggungjawabkan secara terbuka dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan kebutuhan anggota dan visi besar pemberdayaan ekonomi masyarakat Dayak. Tidak ada ruang bagi praktik korupsi atau penyalahgunaan wewenang karena sistem pengawasan yang ketat telah diterapkan.
Salah satu faktor utama yang membuat sistem ini berjalan dengan baik adalah keberadaan Dewan Pengurus yang bertindak sebagai penyimbang dan kontrol. Dengan mekanisme check and balance yang kuat, risiko salah kelola dan fraud bisa ditekan seminimal mungkin. Setiap keputusan strategis diambil berdasarkan musyawarah dan mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan anggota. Inilah model pengelolaan ekonomi yang menempatkan kepentingan bersama di atas keuntungan segelintir pihak.
Berbeda dengan perusahaan yang berorientasi pada laba pemilik modal, sistem keuangan komunitas Dayak bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dana yang terkumpul tidak hanya diputar untuk investasi produktif tetapi juga untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas masyarakat. Model ini membuktikan bahwa ekonomi berbasis komunitas dapat menjadi solusi konkret dalam menghadapi tantangan zaman, tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan budaya.
Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi banyak komunitas adat lainnya di Indonesia. Dengan tata kelola yang baik, kesadaran kolektif, serta komitmen terhadap prinsip keadilan dan transparansi, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pewaris sejarah, tetapi juga arsitek masa depan mereka sendiri. Mereka tidak hanya bicara tentang kemandirian, tetapi telah membuktikan bahwa mereka benar-benar memilikinya.
Perhatian CUPK Fokus pada peningkatan kualitas hidup anggota, Bertransformasi, Memberdayakan dan komitmen menuju kesejahteraan bersama!
-- Kek Kae