SMAN 2 Palangka Raya Gelar Smada History Field Trip 2025

Dayak, Smada History Field Trip, sejarah, huma betang, Cagar Budaya Makam/Sandung Ngabe Anom Sukah, Desa Pahandut

Kegiatan Smada History Field Trip berlangsung pada 17–26 Februari 2025 dan difokuskan pada pembelajaran sejarah lokal yang lebih mendalam serta kontekstual.
Smada History Field Trip ini, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan akademik, tetapi juga merasakan pengalaman langsung dalam memahami nilai-nilai budaya dan sejarah yang masih hidup di masyarakat. Dok. Ekalovia.

PALANGKA RAYA - dayaktoday.comDalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada jenjang SMA, khususnya untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa dalam mata pelajaran sejarah, guru-guru sejarah di SMAN 2 Palangka Raya menggelar kegiatan Smada History Field Trip

Kegiatan Smada History Field Trip berlangsung pada 17–26 Februari 2025 dan difokuskan pada pembelajaran sejarah lokal yang lebih mendalam serta kontekstual.

Memaknai Sejarah Lokal Melalui Pembelajaran di Luar Kelas

Melalui kegiatan  Smada History Field Trip ini, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan akademik, tetapi juga merasakan pengalaman langsung dalam memahami nilai-nilai budaya dan sejarah yang masih hidup di masyarakat. Interaksi dengan lingkungan serta tokoh-tokoh lokal memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali informasi secara langsung dan membangun pemahaman yang lebih autentik mengenai sejarah daerah mereka.

Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah

Pembelajaran berbasis pengalaman ini diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki serta kebanggaan siswa terhadap warisan budaya lokal. 

Dengan melihat langsung berbagai situs bersejarah dan mendengar kisah dari para narasumber, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga memahami peran sejarah dalam kehidupan masyarakat saat ini. Pendekatan ini menjadi sarana efektif untuk membentuk kesadaran sejarah yang lebih mendalam dan aplikatif.

Menelusuri Sejarah dan Budaya di Rumah Betang dan Cagar Budaya

Salah satu lokasi utama dalam kegiatan ini adalah Rumah Betang Main Palangka Liu Tarantang Batarung yang terletak di Jalan Temanggung Tilung. Rumah Betang ini memiliki makna filosofis sebagai wadah atau perguruan bagi generasi yang bermartabat, tanpa memandang suku dan agama. 

Baca Dayak: Origins and First Use as Indigenous Identity of Borneo

Di tempat ini, siswa mengikuti sesi pembelajaran langsung dengan narasumber lokal dari pengelola Rumah Betang. Diskusi interaktif digelar untuk membahas filosofi Huma Betang, tradisi dan budaya Dayak, serta kesenian khas seperti seni bela diri Silat Kuntaw Dayak dan seni tato tradisional Dayak.

Destinasi berikutnya adalah Cagar Budaya Makam/Sandung Ngabe Anom Sukah. Di tempat bersejarah ini, siswa belajar tentang sosok pemimpin masyarakat Desa Pahandut yang menjadi cikal bakal Kota Palangka Raya. Dengan mengunjungi situs sejarah ini, para siswa mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai peran tokoh-tokoh terdahulu dalam pembentukan identitas daerah mereka.

Kegiatan Smada History Field Trip ini menjadi langkah nyata dalam upaya menghadirkan pembelajaran sejarah yang lebih kontekstual dan mendalam. Diharapkan, pengalaman langsung di lapangan ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian siswa terhadap sejarah serta budaya lokal mereka.

(Ekalovia)


LihatTutupKomentar