Gerakan Bela Beli Krayan

Dayak, Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Gerakan Bela Beli, modal alam, Samuel ST Padan, infrastruktur, jalan aspal bukan makan gratis, ekowisata

 

Gerakan Bela Beli Krayan
Gerakan Bela Beli Krayan. Kredit gambar: Rmsp.

DAYAK TODAY - NUNUKAN:  Masyarakat Krayan di Kabupaten Nunukan mencanangkan gerakan "Bela Beli Krayan." 

Gerakan Bela Beli Krayan" bukan sekadar slogan. Gerakan ini adalah ajakan untuk membeli dan mengonsumsi hasil bumi serta produk pertanian lokal.

Menurut Gat Khaleb, kelahiran Pa' Upan, Krayan, gerakan ini mengutamakan produk lokal. Ini mencakup beras khas Krayan, buah-buahan lokal, dan hasil pertanian lainnya. Semua itu tumbuh di tanah Krayan yang masih terjaga keasriannya.

Krayan memiliki modal alam yang melimpah. Samuel ST Padan, dalam disertasinya, menegaskan bahwa Krayan siap menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Bukan hanya cukup, tetapi berlimpah. Sumber daya alamnya mencakup pertanian, ekowisata, dan sumber daya manusia.

Baca Modal Alam dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Krayan Perbatasan Kalimantan

Gerakan "Bela Beli Krayan" dan kemandirian Krayan

Gerakan "Bela Beli Krayan" bertujuan membangun ekonomi yang berkelanjutan. 

"Jika seseorang mencintai dan mendukung Krayan, membeli produk lokal adalah kewajiban," tegas Gat Khaleb. Gerakan ini juga mengurangi ketergantungan pada produk luar.

Membeli produk lokal mendukung petani dan pengusaha kecil. Ini juga menjaga keberlangsungan ekonomi berbasis kearifan lokal. Selain itu, gerakan ini membangun kebanggaan terhadap produk daerah sendiri.

Baca Long Midang dan Misteri Era Megalitikum

Ke depan, "Bela Beli Krayan" bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan kebersamaan dan kesadaran kolektif, masyarakat Krayan membuktikan bahwa cinta tanah kelahiran harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Kondisi Infrastruktur Krayan

Krayan dihubungkan oleh Jalan Lingkar Krayan. Jalan ini menghubungkan satu desa dengan desa lainnya. Namun, kondisinya masih jauh dari memuaskan.

Kondisi jalan yang buruk menjadi kendala utama. Distribusi hasil pertanian dan produk lokal terhambat. Akibatnya, perekonomian masyarakat ikut terdampak.

Warga telah memprotes kondisi ini. Mereka menyuarakan tuntutan: "Kami butuh jalan aspal, bukan makan gratis." Demonstrasi ini mencerminkan keinginan mereka akan fasilitas dasar yang layak.

Baca Warga Adat Krayan Hulu Demo Tuntut Perubahan: Perlu Jalan bukan Makan Siang Gratis

Jalan yang baik meningkatkan konektivitas antarwilayah. Ini mempercepat distribusi hasil pertanian dan membuka akses ke layanan penting. Pariwisata dan perdagangan lokal juga akan berkembang.

Pembangunan infrastruktur harus menjadi prioritas. Jalan yang memadai akan mendukung "Bela Beli Krayan" dan mendorong kemandirian ekonomi daerah.

-- Rangkaya Bada

LihatTutupKomentar