Konklaf Vatikan 2025 Resmi Dimulai Hari Ini
Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal: Kita di sini untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya bagi Gereja. Dok. VaticanNews. |
🌍 DAYAK TODAY | JAKARTA: Gereja Katolik memasuki momen bersejarah hari ini saat 133 kardinal dari 69 negara berkumpul di Kapel Sistina untuk memulai proses sakral pemilihan Paus baru.
Konklaf ini diselenggarakan menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun, setelah lebih dari satu dekade memimpin Gereja.
Baca Papabili
Konklaf tahun ini tercatat sebagai yang terbesar dan paling beragam sepanjang sejarah Gereja Katolik, dengan keterwakilan kuat dari Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Ada juga kardinal dari Indonesia, yakni Ignasius Kardinal Suharyo.
Momentum ini diyakini dapat membawa arah baru bagi Gereja global.
Misa pembuka dan pesan rohani
Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal, memimpin Misa Pembukaan untuk Pemilihan Uskup Roma di Basilika Santo Petrus pagi ini (7 Mei 2025).
Dalam khotbahnya, Kardinal Re mengajak para kardinal untuk bersatu dalam doa dan memohon bimbingan Roh Kudus dalam memilih pemimpin Gereja yang baru.
“Kita bukan di sini untuk memilih politisi atau diplomat,” ujar Kardinal Re. “Kita di sini untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya bagi Gereja.”
Proses voting dimulai di Kapel Sistina
Usai Misa, para kardinal berjalan dalam keheningan menuju Kapel Sistina dan mengucap sumpah kerahasiaan. Sejak saat itu, mereka sepenuhnya terputus dari dunia luar. Satu-satunya tanda yang dapat diamati publik dari dalam Kapel adalah asap dari cerobong kapel:
-
Asap hitam menandakan belum ada Paus yang terpilih.
-
Asap putih berarti Paus baru telah terpilih.
Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung empat kali sehari (dua pagi, dua sore), hingga satu kandidat memperoleh dukungan dua pertiga suara atau minimal 89 suara.
Baca Mungkinkah Paus dari Timur?
Kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus
Meski tidak ada daftar resmi kandidat, pengamat Vatikan dan media global menyebut beberapa nama yang dianggap berpeluang:
-
Kardinal Pietro Parolin (Italia) – Sekretaris Negara Vatikan dan diplomat senior.
-
Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina) – tokoh karismatik yang mewakili suara Asia.
-
Kardinal Peter Erdo (Hungaria) – figur intelektual kuat dari Eropa Timur.
-
Kardinal Jean-Marc Aveline (Prancis) – dikenal melalui dialog antaragama dan pendekatan ke Eropa sekuler.
-
Kardinal Wilton Gregory (AS) – kardinal kulit hitam pertama di AS, dikenal karena advokasi keadilan sosial.
Ada pula spekulasi bahwa Paus berikutnya mungkin berasal dari Afrika atau Asia, mencerminkan pergeseran pusat pertumbuhan umat Katolik global.
Tantangan Paus baru di depan mata
Siapa pun yang terpilih akan menghadapi sejumlah persoalan besar:
-
Skandal pelecehan seksual dan tuntutan transparansi
-
Reorganisasi dan transparansi keuangan Vatikan
-
Peran perempuan dalam Gereja dan isu selibat
-
Hubungan antaragama dan perlindungan terhadap umat Kristen
-
Perpecahan internal dalam Gereja terkait ajaran dan isu sosial
-
Adaptasi terhadap dunia modern yang sekuler dan digital
Konklaf Sudah Dimulai! Apa yang akan terjadi selanjutnya?
🕊️ Tanggal: 7 Mei 2025
📍 Lokasi: Kapel Sistina, Vatikan
👥 Jumlah Kardinal: 133
🌍 Asal Negara: 69 negara
📌 Tujuan: Memilih Paus pengganti Paus Fransiskus (wafat 21 April 2025)
🔔 Proses Konklaf
-
✝️ Dimulai dengan Misa di Basilika Santo Petrus
-
🕯️ Kardinal bersumpah menjaga kerahasiaan
-
🗳️ Voting dilakukan 4x sehari
-
♨️ Asap hitam = belum ada Paus
-
☁️ Asap putih = Paus baru terpilih
🧑🎓 Kandidat Kuat
🇮🇹 Pietro Parolin – Sekretaris Negara Vatikan
🇵🇭 Luis Antonio Tagle – Asia bersuara
🇭🇺 Peter Erdo – Intelektual Eropa Timur
🇫🇷 Jean-Marc Aveline – Jembatan antaragama
🇺🇸 Wilton Gregory – Suara keadilan sosial dari Amerika
⛪ Tantangan Paus Baru
-
💔 Skandal pelecehan dan reformasi transparansi
-
💰 Pembenahan keuangan Vatikan
-
👩🦰 Peran perempuan dalam Gereja
-
✝️ Dialog lintas agama
-
💬 Polarisasi ajaran & isu sosial
-
🌐 Gereja dalam dunia digital & sekuler
⏳ Kapan asap putih keluar?
📆 Bisa dua hari, bisa lebih lama. Kita menanti…
🕊️ "Habemus Papam" akan menggema bila dunia melihat asap putih.
Konklaf diperkirakan akan berlangsung antara dua hingga lima hari. Namun, beberapa analis menilai pemilihan bisa berlangsung cepat jika muncul konsensus sejak awal. Hingga sore hari ini, belum tampak asap dari cerobong Kapel Sistina, yang berarti belum ada hasil pemilihan.
Baca The Two Popes
Jika asap putih muncul dalam satu atau dua hari ke depan, lonceng Basilika Santo Petrus akan berdentang, dan Gereja (kardinal proto-diakon) akan mengumumkan:
"Habemus Papam!" – “Kita memiliki Paus!”
-- Rangkaya Bada
Riset: Tim dayaktoday.com