Tumenggung Lamies Tokoh Dayak Visioner dan Negosiator Ulung Yang Terlupakan

Dayak, Jangkang, pengayau, Kolonial Belanda, Adeng Putra Tumenggung Lames, Sanggau, Kalimantan Barat, Pangsuma, Majang Desa

Tumenggung Lamies Tokoh Dayak Visioner dan Negosiator Ulung Yang Terlupakan
Adeng Putra Tumenggung Lames. Dok. keluarga besar.

🌍 DAYAK TODAY  | Menurut PJ Veth dalam buku Borneo Bagian Barat: Geografis, Statitis, Historis (1854), wilayah Jangkang adalah wilayah yang paling sulit ditertibkan dimana orang-orang selalu gemar berperang dan mengayau. 


Suku-suku sekitar merasa terancam oleh suku Jangkang. Ini mungkin yang menjadi pertimbangan pemerintah Hindia-Belanda mengundang orang Jangkang untuk ikut dalam pertemuan Tumbang Anoi, 1894.

Cerita lisan tentang orang Jangkang yang berani hingga kini masih beredar bahwa orang Jangkang itu berani. 

Tentu ini berdampak pada saya pribadi dimana saat saya mau menikah dengan wanita jangkang dipertanyakan tentang keberanian saya karena menurut teman Jangkang dari dulu terkenal berani.

Baca FILSAFAT DAYAK

Situasi jangkang yang relatif keras tentu membuat orang jangkang menjadi orang yang tangguh dalam mengejar prestasi. Jangkang adalah suku yang berdomisili di sebuah kecamatan yang bernama sama, memang ada orang jangkang mendirikan beberapa kampung diluar Jangkang seperti di Kecamatan Mukok, Sekayam dan Sanggau Kapuas tetapi dalam jumlah yang relatif kecil.

Tangguhnya orang Jangkang terbukti dalam keterlibatan dalam kontestasi politik lokal Sanggau di mana orang Jangkang menjadi Bupati/wakil bupati Sanggau sejak era reformasi. Bahkan kini Paolus Hadi sebagai orang yang berdarah Jangkang mampu meraih kursi DPR-RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 2.

Tetapi sebenarnya sejak lama adalah seorang Jangkang yang bernama Lamies, berasal dari Kampung Terati yang kebetulan kakek penulis. Lamies adalah cucu dari pendiri Kampung Terati yang kini telah menjadi desa. Lamies sejak muda suka merantau dan bergaul untuk berdikusi dan tukar pengetahuan. Kecerdasan dan jiwa kepemimpinan tumbuh secara alami dalam diri Lamies terlihat sejak kecil.

Jiwa kepemimpinan Lamies

Jiwa kepemimpinan Lamies terlihat sejak muda dimana dia terlibat memimpin pemuda dari sekitar Terati untuk terlibat dalam Perang Majang Desa yang dipimpin oleh Pangsuma.

Melihat jiwa kepimpinan Lamies maka masyarakat memilih untuk menjadi Tumengung Ensanong. Ensanong sendiri adalah salah satu ketumengungan dari 6 ketemengungan yang ada di Suku Jangkang pada ketika itu.

Dengan kepribadian yang mudah bergaul dan kharisma yang dimiliki Lamies memiliki jaringan pertemanan yang luas. Mulai dari pejabat di Swapraja Sanggau hingga Sultan Hamid II adalah teman baik beliau. Tidak kurang juga Misionaris barat menjadi teman beliau.

Dalam perjalanan merantau dan jalinan pertemanan maka dia melihat perkembangan dunia luar dimana orang jangkang tidak boleh selalu terkungkung dalam dunia sendiri seperti katak dalam tempurung. 

Dengan kharisma yang dimiliki dia meminta kepada pejabat Sanggau agar Terati didirikan sekolah supaya generasi mudanya dapat mengenyam pendidikan yang layak. Adalah sebuah prestasi hebat sebuah kampung pedalaman seperti Terati bisa memiliki Sekolah Dasar sedangkan kampung-kampung di hilir belum ada.

Selain itu dia juga mengajak misionaris di Kelansam, Sintang untuk membangun lapangan terbang supaya pesawat MAF (Mission Aviation Fellowship) bisa mendarat dimana orang kampung bisa mengakses sarana kesehatan yang dibawa oleh misionaris dan transportasi udara memudahkan orang kampung melihat perkembangan zaman. Ini juga dapat membuka kesempatan orang kampung untuk menempuh pendidikan lanjutan.

Dia juga dikenal negosiator ulung dan orator ulung. Beberapa kali peristiwa keributan mampu dia redam sehingga pejabat swapraja Sanggau selalu mempercayakan kepada beliau untuk menyelesaikan masalah rumit yang berkaitan dengan Jangkang. 

Gaya yang sabar dengan membiarkan orang mengungkapkan kemarahan dan keluh kesahnya terlebih dahulu baru kemudian mendinginkan suasana dan mengajak diskusi maka masalah bisa diselesaikan. Gaya seperti ini bukan tipikal orang jangkang yang keras tetapi gaya sabar dan santai membuatnya diakui pemimpin yang dipercayakan untuk menyelesaikan masalah Jangkang baik oleh Orang Jangkang maupun pejabat daerah.

Baca https://www.dayaktoday.com/2025/03/peta-kolonial-dan-peta-kapitalisme-di.html

Makanya tidak heran Sultan Hamid II mengajak beliau untuk membentuk parlemen pertama Kalimantan Barat yang disebut Dewan Borneo. 

Lamies adalah orang Jangkang pertama yang menjadi anggota legislatif. Banyak prestasi beliau yang perlu diteliti lebih lanjut. Semua informasi yang penulis dapat berdasarkan cerita lisan yang telah terkonfirmasi. 

-- Anton Surya

Narasumber:
LC Sareb (alm.), Pdt. Daud Hopel (Pernah bertugas di Terati era 1970an), Ida (menantu), Lewi (cucu).

LihatTutupKomentar