Menanti Penggenapan Tri Sumpah Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo

Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo, Ketapang, Ulu Aik,Balai Bekuak

 

Menanti Penggenapan Tri Sumpah Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo
Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo. Kredit gambar: Matius Mardani.

🌍 DAYAK TODAY  | KETAPANG: Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo, pernah mengucapkan sumpah yang sarat makna dan penuh keteguhan. 

Tri Sumpah yang diucapkannya bukan sekadar rangkaian kata, tetapi suatu janji suci yang mencerminkan nilai-nilai luhur dalam menjaga, melindungi, dan mempertahankan tanah leluhur. 

Sebagai seorang pemimpin yang dihormati, ia memahami bahwa sumpah tersebut bukan hanya tanggung jawab pribadi, melainkan sebuah amanat besar untuk kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan adat serta budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Tri Sumpah Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo

Tri Sumpah yang diucapkan oleh Patih Jaga Pati memiliki makna mendalam yang mencerminkan tiga aspek utama dalam kehidupan.

Sumpah ini menjadi simbol keteguhan hati dan komitmen yang tidak tergoyahkan dalam menghadapi berbagai ujian, menjadikannya pedoman bagi generasi penerus dalam mempertahankan nilai-nilai adat dan kearifan lokal.

Tri Sumpah yang diucapkan oleh Patih Jaga Pati mengandung makna yang mendalam, yakni:

  1. Daulat dalam budaya.

  2. Daulat dalam ekonomi.

  3. Daulat dalam politik.

Sebagai Bupati Ketapang ke-14, Alexander Wilyo, S.STP., M.Si., memikul tanggung jawab besar untuk mewujudkan cita-cita ini. Dengan latar belakang pendidikan yang kokoh dan pengalaman panjang di dunia birokrasi, ia hadir sebagai pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat Ketapang.

Latar Belakang dan Perjalanan Karier

Lahir di Ketapang pada 2 Agustus 1979, Alexander menempuh pendidikan di SDN 05 Balai Bekuak, SLTP Negeri Balai Bekuak, dan SMU Santo Yohanes Ketapang. Ia kemudian melanjutkan studi di STPDN Jatinangor dan Universitas Gadjah Mada, memperkaya wawasan dan kemampuannya dalam tata kelola pemerintahan.

Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah

Kariernya di pemerintahan diawali sebagai Sekretaris Camat Matan Hilir Selatan pada 2006. Seiring waktu, ia menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Kabid Ekonomi Bappeda (2011), Kabag Keuangan Setda (2015), dan Kepala BKPAD Kabupaten Ketapang (2017). 

Pada 27 Agustus 2021, Alexander Wilyo diangkat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang hingga 2024, sebelum akhirnya terpilih sebagai Bupati Ketapang periode 2025–2030.

Visi dan Misi: Ketapang Maju dan Mandiri

Dalam pidato perdananya di Rapat Paripurna DPRD, Alexander menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai visi "Pembangunan Berkeadilan untuk Kabupaten Ketapang Maju dan Mandiri." Ia merumuskan tujuh misi utama yang menjadi fondasi kepemimpinannya:

  1. Pembangunan infrastruktur yang merata hingga pelosok daerah.

  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.

  3. Penguatan ekonomi berbasis kesejahteraan masyarakat.

  4. Ketahanan pangan yang berlandaskan potensi daerah.

  5. Pelestarian dan pengembangan kehidupan sosial budaya.

  6. Pemanfaatan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan.

  7. Reformasi tata pemerintahan yang transparan dan profesional.

Menggenapi Tri Sumpah Patih Jaga Pati

1. Kedaulatan Budaya

Alexander berkomitmen melestarikan adat dan tradisi lokal sebagai bagian dari identitas masyarakat Ketapang. Revitalisasi seni, bahasa daerah, dan penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur menjadi prioritasnya. Ia ingin memastikan bahwa warisan budaya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam kehidupan modern.

2. Kedaulatan Ekonomi

Untuk mencapai kemandirian ekonomi, Alexander menitikberatkan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan terus didorong, dengan harapan dapat memperkuat ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar.

3. Kedaulatan Politik

Dalam ranah politik, Alexander menegaskan pentingnya pemerintahan yang berpihak pada rakyat. Ia berjanji untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan warga Ketapang.

Langkah Awal: Dari Janji Menuju Aksi

Sebagai bukti keseriusannya, langkah awal Alexander sebagai Bupati ditandai dengan kunjungan kerja ke Kecamatan Kendawangan dalam rangka Safari Ramadan. Ia memilih Kendawangan sebagai daerah pertama yang dikunjungi setelah dilantik, sebagai simbol komitmennya terhadap pembangunan yang merata.

Baca Jejak Kerajan Dayak dan Pengakuan Kolonial pada Raja Hulu Aik, Awat Tjenggoeng Singa Djaja

Dengan kekayaan yang dilaporkan sebesar 3,44 miliar rupiah, Alexander menunjukkan transparansi dalam kepemimpinannya. Harapan masyarakat Ketapang kini bertumpu padanya untuk menggenapi Tri Sumpah Patih Jaga Pati dan membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.

-- Rangkaya Bada

LihatTutupKomentar