Cornelis Tegaskan Peran Strategis ICDN Hadapi Persoalan Masyarakat Dayak
Ramah Tamah dan Rapat Perdana Pengurus ICDN yang digelar pada Selasa (22/7/2025) malam di Sekretariat DPN ICDN, Jl. Pangrango No. 41, Palangka Raya. Ist. |
Media Adalah Kekuatan. Literasi Jadi Jalan bagi Perubahan -- Dr. H.C. Cornelis, M.H.
🌍 DAYAK TODAY | PONTIANAK: Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN), Dr. (H.C.) Cornelis, M.H., menekankan pentingnya peran strategis ICDN dalam merespons berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Dayak di tengah dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terus bergerak cepat.
Hal ini ditegaskan Cornelis dalam arahannya pada acara Ramah Tamah dan Rapat Perdana Pengurus ICDN yang digelar pada Selasa (22/7/2025) malam di Sekretariat DPN ICDN, Jl. Pangrango No. 41, Palangka Raya.
Acara ini menjadi momentum awal konsolidasi jajaran pengurus nasional ICDN pascapenetapan susunan baru yang lebih representatif dari berbagai kalangan cendekiawan Dayak.
Dalam suasana penuh keakraban, diskusi yang berlangsung mengarah pada upaya konkret untuk memperkuat peran organisasi sebagai lokomotif pemikiran dan gerakan yang berpihak pada kemajuan masyarakat Dayak.
ICDN sebagai Penyambung Suara dan Solusi
Dalam arahannya, Cornelis menegaskan bahwa ICDN harus hadir sebagai penyambung suara masyarakat Dayak sekaligus penyedia solusi atas berbagai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari persoalan tanah adat, pendidikan, lingkungan hidup, hingga keterwakilan politik dan kebijakan pembangunan. Ia menekankan bahwa daya pikir dan suara cendekiawan Dayak tidak boleh hanya terkurung di ruang diskusi tertutup.
“ICDN harus mampu merespons persoalan secara cepat dan tepat. Salah satu jalurnya adalah media. Media adalah kekuatan! Dengan memanfaatkannya secara strategis, ICDN bisa menyuarakan gagasan, membangun kesadaran publik, dan memengaruhi kebijakan demi kepentingan masyarakat Dayak,” ujar Cornelis, yang juga mantan Gubernur Kalimantan Barat dua periode (2008–2018).
Baca Cornelis Desak Percepatan Geotermal: “Jangan Rakyat Kalimantan Jadi Penonton!”
Cornelis mendorong agar ICDN lebih aktif menerbitkan opini, rilis pers, serta melakukan kajian yang berbasis data dan kearifan lokal. Ia meyakini, pendekatan berbasis pengetahuan dan kultural akan memberi daya tawar lebih dalam proses advokasi dan dialog dengan pemangku kebijakan.
Literasi Dayak: Menulis dari Dalam
Tak kalah penting, Cornelis mengangkat urgensi gerakan literasi yang berakar dari dalam jiwa masyarakat Dayak sendiri. Ia memperkenalkan slogan *“Dayak harus menulis dari dalam”*, sebagai ajakan agar cendekiawan Dayak tidak hanya menjadi pengutip pemikiran luar, tetapi justru menciptakan karya-karya orisinal yang memperkaya pengetahuan global dari perspektif lokal.
“Kita harus melahirkan karya tulis, baik ilmiah maupun populer, yang bersumber dari pengalaman, pemikiran, dan rasa sebagai orang Dayak. Membaca, menulis, mempublikasikan, dan bertindak adalah jalan nyata untuk meningkatkan harkat dan martabat kita,” tegas Cornelis.
Baca Cornelis Soroti Urgensi Pengendalian Inflasi dan Cadangan Devisa di Paripurna DPR
Menurutnya, pemikiran baru, inovatif, dan membumi merupakan tanggung jawab cendekiawan Dayak. Ia pun mendorong lahirnya penulis, peneliti, jurnalis, dan intelektual organik yang mampu menjadi pelita di tengah arus zaman yang cepat berubah.
Acara tersebut dihadiri secara luring oleh jajaran pengurus DPN ICDN, dan diikuti secara daring oleh sejumlah tokoh dan simpatisan dari berbagai daerah. ICDN menegaskan komitmennya sebagai rumah besar kaum cendekia Dayak untuk terus bergerak, berpikir, dan bertindak demi kemajuan bersama.
-- X-5/Tim dayaktoday.com