Jessica Manser: Temuannya tentang Manusia Gua Niah Mementahkan Teori migrasi Austronesia
Jessica Manser, Ph.D. sumber: https://dental.nyu.edu/faculty/ft/jmm2257.html?utm_source=chatgpt.com |
JAKARTA - dayaktoday.com: Jessica Manser, seorang antropolog biologi yang penuh dedikasi, telah mengungkapkan rahasia besar yang tersembunyi di Gua Niah, Miri, Sarawak, Malaysia.
Penelitian Manser mengungkapkan hubungan tak terduga antara manusia Pleistosen dan Neolitikum, yang sebelumnya tidak terlihat jelas. Temuannya memberikan wawasan baru yang mengguncang dan merombak pemahaman kita tentang sejarah evolusi manusia.
Dalam kajian-kajiannya, Manser menunjukkan bahwa tulang manusia yang ditemukan di situs ini, khususnya dari periode Neolitikum, memiliki kesamaan yang mencolok dengan tulang dari periode Pleistosen yang lebih tua.
Baca Melacak Jejak Pemakaman Prasejarah Gua Niah
Temuan ini memberikan gambaran bahwa manusia Neolitikum ditengarai bukanlah kelompok migran dari luar wilayah, melainkan keturunan dari penghuni yang telah lama tinggal di daerah sekitar Batu Niah.
Temuan ini bertentangan dengan pandangan yang lebih umum tentang migrasi manusia, terutama yang mengaitkan migrasi Austronesia sebagai pemicu munculnya masyarakat Neolitikum di kawasan tersebut (Manser, 2016).
Tantangan terhadap Teori Migrasi Austronesia
Sebagian besar teori mengenai populasi Neolitikum di Asia Tenggara mengusulkan bahwa mereka adalah migran dari luar, khususnya dari Taiwan dan wilayah sekitarnya.
Menurut teori migrasi Austronesia, pergerakan kelompok-kelompok manusia ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan budaya pertanian di kawasan tersebut. Namun, penelitian Jessica Manser (2016) menantang pandangan ini dengan menunjukkan bahwa masyarakat Neolitikum di Gua Niah memiliki hubungan langsung dengan masyarakat sebelumnya yang ada di sana pada masa Pleistosen.
Baca Dayak: Klasifikasi Kelompok Etnis Dayak Menurut Para Pakar
Berdasarkan analisis morfologi tulang, Manser mengemukakan bahwa variasi fisik manusia yang ditemukan di situs Gua Niah tidak menunjukkan perbedaan mencolok antara manusia Neolitikum dan Pleistosen.
Dengan demikian, ia mengajukan teori bahwa manusia Neolitikum mungkin merupakan kelanjutan dari kelompok-kelompok yang lebih tua, bukan migran yang baru tiba.
Kontribusi Manser dalam pemahaman praktik pemakaman dan sistem sosial
Dalam penelitian-penelitiannya, Manser juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap praktik pemakaman di Gua Niah. Ia mengkaji berbagai bentuk pemakaman yang ditemukan, termasuk penguburan manusia di bagian West Mouth Cave, yang memberikan wawasan baru tentang sistem sosial masyarakat prasejarah.
Baca Jejak Kerajan Dayak dan Pengakuan Kolonial pada Raja Hulu Aik, Awat Tjenggoeng Singa Djaja
Temuan tentang pemakaman yang beragam ini menunjukkan bahwa ada keragaman dalam praktik dan keyakinan yang mungkin mencerminkan lapisan sosial dalam masyarakat tersebut (Manser, 2005).
Pemakaman dengan posisi tubuh yang khas serta penguburan bersama hewan atau artefak menunjukkan bahwa ada kepercayaan spiritual yang kuat dalam budaya mereka. Hal ini memberikan gambaran yang lebih kompleks mengenai cara masyarakat prasejarah di Gua Niah memandang kematian dan kehidupan setelah mati.
Implikasi temuan Manser untuk kajian antropologi dan evolusi manusia
Temuan Jessica Manser membawa dampak signifikan bagi kajian antropologi, khususnya dalam pemahaman evolusi manusia di Asia Tenggara. Penelitian yang dilakukannya telah membuka wawasan baru tentang hubungan manusia dengan lingkungan mereka dan dinamika sosial dalam masyarakat prasejarah.
Baca Dayak: Origins and First Use as Indigenous Identity of Borneo
Hasil analisis morfologi yang mendalam terhadap tulang manusia di Gua Niah telah memberikan petunjuk penting tentang perubahan fisik manusia di wilayah tersebut sepanjang zaman (Krigbaum & Manser, 2005).
Misteri dan fakta sejarah yang kaya tersembunyi di dalam kedalaman Gua Niah. Kredit gambar: Masri Sareb Putra.
Jessica Manser, dengan pendekatan interdisipliner yang kuat, telah menyusun gambaran baru tentang masyarakat prasejarah di Gua Niah.
Temuan-temuan Manser bukan hanya memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu, tetapi juga menantang teori-teori yang telah diterima secara luas tentang migrasi manusia dan perkembangan budaya di Asia Tenggara.
-- Masri Sareb Putra, M.A.