Ilmu Koperasi Itu Satu Saja: Jujur Mengelola Uang Anggota (4) CU Menyimpan Harapan dan Masa Depan, Bukan Uang

 

Ilmu Koperasi Itu Satu Saja: Jujur Mengelola Uang Anggota
CU menyimpan harapan dan masa depan, bukan uang by AI.

🌍 DAYAK TODAY  | JAKARTA: Koperasi bukanlah dunia yang glamour, dan ini adalah sesuatu yang jarang dipahami oleh banyak orang. Tak ada spotlight atau sorotan media yang mengelilingi setiap keputusan yang dibuat di ruang-ruang rapat Credit Union. 

Tak ada wajah-wajah yang dikenali massa. Tak ada pencapaian yang diumumkan dalam upacara besar dengan pidato-pidato penuh semangat. 

Baca Ilmu Koperasi Itu Satu Saja: Jujur Mengelola Uang Anggota (3): CU dan Bahasa Sunyi dari Dalam Hutan

Koperasi tidak membutuhkan megahnya penampilan untuk menunjukkan bahwa ia hidup, ia kuat, dan ia memberi makna.

Itulah yang seringkali membuat koperasi terlupakan. Ketika kita mendengar "ekonomi" atau "lembaga keuangan", kita cenderung berpikir tentang angka besar, grafik yang melonjak, dan laporan-laporan dengan data yang menjelaskan seberapa besar keuntungan.

Namun, koperasi mengajarkan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih mendalam: sesuatu yang mungkin kurang menggugah keinginan untuk berlomba-lomba: ia mengajarkan bahwa keberhasilan bukanlah semata soal angka, tetapi soal hubungan. Dan hubungan ini, lebih sering daripada tidak, adalah hubungan yang sangat personal.

Baca Ilmu Koperasi Itu Satu Saja: Jujur Mengelola Uang Anggota (1)

CU tidak hanya menyimpan uang. Ia menyimpan harapan. Setiap simpanan, sekecil apapun, adalah bagian dari perjalanan hidup. Setiap pinjaman, meski hanya untuk memulai usaha warung atau perbaikan rumah, adalah tanda kepercayaan yang diberikan oleh sesama. 

Dan setiap anggota CU yang datang, membawa cerita hidupnya—bercerita tentang usaha yang gagal, tentang kesulitan ekonomi, tentang anak yang kuliah, tentang impian yang akhirnya tercapai.

Baca Credit Union (CU) Lembaga sekaligus Literasi Keuangan Orang Dayak

Ini adalah koperasi dalam bentuknya yang paling manusiawi. Yang dikelola dengan kejujuran, dipenuhi dengan perasaan saling memiliki, dan menjaga agar hubungan tetap sehat. CU, di dalam struktur dan sistemnya, bukanlah sesuatu yang bisa dieksploitasi. Ia tidak bekerja dengan mengeksploitasi uang orang lain untuk keuntungan pihak ketiga. Ini adalah sebuah ekonomi yang berputar dalam lingkaran kepercayaan yang terus diperbaharui, hari demi hari, tanpa pernah berhenti.

Pada satu titik, tentu ada godaan. Di saat CU tumbuh, asetnya berkembang, anggota semakin banyak, dan angka-angka yang tertera di buku keuangan semakin membengkak, datanglah penggoda yang ingin memanfaatkan semua itu. 

Inilah saat di mana kejujuran diuji. Mereka yang ingin mengeksploitasi CU untuk kepentingan pribadi, mereka yang ingin meraup keuntungan dari amanah yang diberikan oleh anggota, datang dengan segala tipu daya. Ini adalah ujian terbesar: apakah CU tetap setia pada apa yang telah disepakati, yaitu mengelola uang anggota untuk kesejahteraan bersama?

CU tidak hanya menyimpan uang. Ia menyimpan harapan. Setiap simpanan, sekecil apapun, adalah bagian dari perjalanan hidup. Setiap pinjaman, meski hanya untuk memulai usaha warung atau perbaikan rumah, adalah tanda kepercayaan yang diberikan oleh sesama. 

Di Kalimantan, ketika melihat perkembangan CU yang begitu pesat, mungkin kita bisa berpikir bahwa ini adalah semacam anomali—gerakan koperasi yang berhasil bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan kapitalisme dan individualisme. 

Jika kita menelisik lebih dalam, kita akan menemukan bahwa kunci utama dari keberhasilan CU adalah bahwa mereka memegang satu prinsip yang telah lama dilupakan oleh banyak lembaga besar: kejujuran adalah kunci untuk keberlanjutan.

Baca https://www.dayaktoday.com/2025/02/credit-union-cu-lembaga-seklaigus.html

CU tidak melupakan asal-usulnya. Ia tidak terjebak dalam ambisi untuk menjadi yang terbesar atau paling menguntungkan. Ia berfokus pada satu hal yang paling penting: saling menjaga dan saling menguatkan. 

Dalam gerakan ini, ada banyak cerita tentang anggota yang merasakan manfaatnya—tentang mereka yang sebelumnya merasa terpinggirkan oleh bank-bank besar, yang merasa tak dihiraukan oleh sistem keuangan yang kaku. Dengan CU, mereka menemukan rumah, tempat di mana mereka bisa menaruh harapan tanpa takut uang mereka akan hilang begitu saja.

Tentu saja, jalan menuju keberhasilan tidak mudah. Ada tantangan dari luar dan dari dalam. Dari luar, CU harus menghadapi tantangan-tantangan besar: persaingan dengan lembaga keuangan besar, birokrasi yang rumit, dan kadang ketidakpahaman dari masyarakat yang lebih terbiasa dengan cara-cara cepat dalam mengelola uang. Namun, dari dalam, CU harus menghadapi ujian yang lebih berat: menjaga agar kejujuran tetap terjaga di tengah godaan keuntungan besar yang bisa datang begitu saja.

Di tengah segala godaan itu, CU berhasil menjaga prinsipnya. Itulah sebabnya CU terus berkembang. Dan kini, ketika kita berbicara tentang CU, kita berbicara tentang sesuatu yang lebih dari sekadar lembaga keuangan. Kita berbicara tentang ekonomi berbasis kepercayaan, di mana uang adalah alat, tetapi kejujuran adalah dasar yang tak tergantikan.

Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah

Di bagian ini, kita bisa bertanya: "Apakah pelajaran yang bisa kita petik dari perjalanan CU di Kalimantan? Apakah kita bisa membawa pelajaran ini ke dalam kehidupan kita sehari-hari? "

Mungkin tidak banyak orang yang bisa membangun koperasi seperti CU. Mungkin tidak semua orang memiliki keberanian untuk memulai dengan sebuah impian yang besar dan berisiko tinggi. Namun, kita bisa memulai dengan hal yang lebih sederhana: menjadi jujur. Menjadi jujur dalam segala hal—dalam bekerja, dalam berinteraksi dengan orang lain, dan dalam mengelola apa yang kita miliki.

Dan mungkin, jika kita semua bisa sedikit lebih jujur, sedikit lebih saling percaya, sedikit lebih memegang teguh prinsip bahwa hidup bukan sekadar untuk meraup keuntungan, tetapi untuk menjaga satu sama lain—maka, seperti CU, kita pun bisa menciptakan dunia yang lebih baik.

Baca Dayak: Suku Bangsa Jujur dan Tepercaya

Karena dunia yang lebih baik bukanlah dunia yang dibangun oleh angka besar dan keuntungan yang melimpah. Dunia yang lebih baik adalah dunia yang dibangun oleh kejujuran, oleh saling menguatkan, oleh belarasa yang tak pernah pudar. 

Dunia yang lebih baik adalah dunia di mana kita semua saling menjaga, meski tidak selalu dilihat oleh mata orang banyak.

Dan itulah koperasi yang sesungguhnya. *)

Jakarta, 10 April 2025

LihatTutupKomentar