Deklarasi Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Tonggak Sejarah bagi Cendekiawan Dayak

Cendekiawan Dayak Nasional, (CDN, Palangka Raya, Willy M. Yoseph, Yansen TP, Lasarus, Dayak, Andrian Sulaiman, Abdul H. Makkie, Isrannor, Samarinda

 

Deklarasi Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Tonggak Sejarah bagi Cendekiawan Dayak
Para Deklarator Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) pada 19 Januari 2019 di Palangka Raya. Dok. ICDN/Patihjagapati.

🌍 DAYAK TODAY  | PONTIANAK :  Deklarasi Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) pada 19 Januari 2019 menandai sebuah babak baru bagi masyarakat Dayak dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. 

Kehadiran organisasi yang menuansakan Dayak seperti ICDN ini bukan sekadar wadah intelektual. Lebih dari itu, ICDN menjadi sarana strategis untuk memperjuangkan hak-hak sosial, ekonomi, dan budaya Dayak di tengah arus modernisasi. 

Baca Dayak Bukan Berasal dari Yunnan tapi dari Gua Niah

Dengan berkumpulnya para cendekiawan dari berbagai bidang, ICDN bertujuan merumuskan kebijakan berbasis kearifan lokal yang dapat diimplementasikan demi kemajuan masyarakat Dayak.

Lahirnya ICDN: Sebuah Tonggak Sejarah bagi Cendekiawan Dayak

Sebagai organisasi yang berorientasi pada pembangunan, ICDN mengusung misi utama dalam memperkuat pendidikan, ekonomi, dan kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat Dayak. Berbagai program strategis telah dirancang, termasuk penelitian dan advokasi dalam bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, serta perlindungan hak adat dan lingkungan. 

Dengan jaringan luas yang mencakup akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat, ICDN berupaya memastikan bahwa masyarakat Dayak tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi juga aktor utama dalam menentukan masa depan mereka sendiri.

Baca FILSAFAT DAYAK Usaha Rasional

Kehadiran ICDN juga diharapkan dapat memperkokoh identitas dan posisi masyarakat Dayak dalam percaturan nasional. Sebagai sebuah organisasi yang berbasis pada nilai-nilai kebersamaan dan belarasa, ICDN berkomitmen untuk membangun sinergi dengan berbagai pihak, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. 

Dengan semangat persatuan dan komitmen yang kuat, ICDN menjadi simbol kebangkitan cendekiawan Dayak dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan tetap berakar pada nilai-nilai budaya leluhur.

Dr. Yansen TP tercatat sebagai pengarus utama lahirnya ICDN, memimpin sidang-sidang penting saat organisasi ini dibidani kelahirannya. Inisiator yang juga Ketua Umum sementara ICDN, Dr. Willy M. Yoseph, menegaskan bahwa ICDN adalah wadah berkumpulnya kaum cerdik cendekiawan Dayak yang dibangun dengan semangat kebersamaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Dayak dan kemajuan daerah Kalimantan.

Deklarasi ICDN yang digelar di Palangka Raya dirangkai dengan rapat pra-Musyawarah Nasional (Munas) serta pengukuhan struktur kepengurusan sementara. Pembentukan ICDN didorong oleh kesadaran bersama akan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Dayak, yang masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam akses kebijakan pembangunan di tingkat nasional.

Struktur Kepengurusan Sementara dan Tugas-Tugas Strategis

Willy M. Yoseph menyoroti bahwa masyarakat Dayak sering dianggap tertinggal secara intelektual dan masih diidentikkan dengan aspek mistis serta kekerasan. Padahal, Suku Dayak telah memasuki era milenial dan sejajar dengan suku bangsa lain. 

Baca Dayak Sukubangsa yang Jujur

Melalui ICDN, para cendekiawan Dayak berupaya menjadi mitra pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah dalam menentukan arah kebijakan pembangunan. ICDN juga akan mendorong putra-putri Dayak terbaik untuk berkiprah di tingkat nasional sebagai pengambil kebijakan strategis.

Kegiatan deklarasi dihadiri oleh cendekiawan Dayak dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, serta berbagai wilayah lain di Indonesia. Juga hadir para pejabat daerah, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kota Palangka Raya, Korem 102/Pjg, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, pimpinan perguruan tinggi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Beberapa tokoh yang hadir di antaranya: mantan Bupati Murung Raya Dr. Willy M. Yoseph, Sekda Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Harris Makkie, Anggota DPR-RI dari Kalimantan Barat Lasarus dan Michael Jeno, Sultan Kerajaan Dayak Paser Kalimantan Timur Aji M.H. Andrian Sulaiman, serta tokoh adat Dayak Kalimantan Tengah Sabran Achmad.

Baca Dayak: Post-Truth and the 7 Major Issues Facing the Dayak Ethnic Group Today

Sidang Pra-Munas I ICDN dipimpin oleh juru bicara inisiator yang juga Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Dr. Yansen TP. Setelah itu, dilaksanakan deklarasi pembentukan ICDN dan pengukuhan kepengurusan sementara.

SK Susunan Pengurus Sementara ICDN yang dibacakan oleh Prof. Dr. Hamid Darmadi mencakup:

  • Dewan Pelindung: Dr. Ir. Isrannor, H. Habib Said Ismail, H. Syahrizal, Dr. Yurnalis Ngayoh, Dr. Martin Billa, H.M. Alamsyah, Dr. Alue Dohong, Prof. Ferdinand, Brigjen Pol Purn. Damianus Jackie, Sabran Achmad, Arthon S. Dohong, Sabran Achmad, Ferdy M. Yoseph.

  • Ketua: Dr. Willy M. Yoseph.

  • Wakil Ketua: Prof. Dr. Hamid Darmadi (Kalbar), Dr. Wardinan S. Lidim (Kalsel), Dr. Yansen TP (Kaltara), Frederick (Kaltim), Edi L. (Kalteng), Brigjen Damianus Jackie (DKI Jakarta).

  • Sekretaris Jenderal: Indrawan P. Kamis, dibantu oleh Wakil Sekretaris Jenderal Paulus Matius.

  • Bendahara: Lasarus, dibantu oleh Sultan Aji M.H. Andrian Sulaiman dan Theresia H.

Kepengurusan sementara ini memiliki tugas utama menyelenggarakan Munas I di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Maret 2019, yang akan menetapkan susunan kepengurusan definitif.

Merawat Ingatan, Mengikat Sejarah

Setajam-tajamnya ingatan, jauh lebih tajam tinta yang paling buram --demikian pepatah petitih Tiongkok kuna. Apalagi kini zaman digital. Rekam jejak ICDN, ingin kita rawat agar ingatan kita bersama tidak lupa sejarah berdirinya di Kota Palangka Raya, Kalteng, Sabtu 19 Januari 2019.

Baca The Dayak Today: The First Nation of Borneo in All Its Glory!

Sebanyak 274 cendekiawan Dayak berbagai daerah di NKRI mendeklarasikan berdirinya Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN). Mereka menggaungkan Yel-yel sbb:

  1. Dayak Bangkit
  2. Dayak Maju
  3. Dayak Indonesia

Gagasannya yel yel ICDN ini dari Dr. Yansen Tipa Padan.

Tujuan ICDN:

- Rumah besar, wadah berkumpul kaum cerdik cendekia Dayak
- Dibangun dalam semangat kebersamaan
- Untuk tujuan: meningkatkan ekonomi masyarakat Dayak
dan kemajuan daerah Kalimantan.

-- Rangkaya Bada

LihatTutupKomentar