Helmuth Y. Bunu | Profesor "Olo Itah" Pakar Sosiologi
Prof. Dr. Helmuth Y. Bunu, M.Pd./Wpress. |
🌍 DAYAK TODAY | PALANGKA RAYA: Profesor melek Teknologi dari Palangka Raya, sang penggali potensi mahasiswa. Tak berlebihan kiranya predikat itu dialamatkan padanya.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan paradigma pendidikan tinggi, Prof. Dr. Helmuth Y. Bunu, M.Pd. hadir sebagai figur akademisi yang membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk terus relevan.
Baca Prof. Usop | Ensiklopedia Profesor Dayak (1)
Lahir pada 1 Januari 1950, ia termasuk generasi Baby Boomer. Namun dalam kesehariannya, ia justru tampil sebagai pribadi yang sangat adaptif terhadap teknologi dan perubahan zaman, terutama dalam dunia pendidikan.
Tinggal di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Prof. Helmuth dikenal luas sebagai seorang pendidik yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk cara berpikir mahasiswa. Ia memegang prinsip bahwa pendidikan tidak sekadar soal transfer pengetahuan, tetapi tentang membangun keberanian berpikir kritis dan kreatif. Maka, dalam proses mengajarnya, ia selalu menantang mahasiswa untuk menggali potensi diri dan menyampaikan gagasan secara terbuka.
Prof. Helmuth menyelesaikan pendidikan sarjananya di IKIP Malang, kemudian melanjutkan program magister di Universitas Negeri Malang, dan meraih gelar doktor dari Universitas Merdeka Malang. Keahliannya terfokus pada bidang Sosiologi Pendidikan, dan di situlah ia mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan inovatif.
Baca From the Village to University, as Exemplified by Prof. Lambut (93 Years Old)
Salah satu keunikan dalam cara mengajarnya adalah tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa dirancang agar dapat diakses dan diverifikasi publik. Ia meminta mahasiswa untuk mengunggah hasil karya mereka ke kanal YouTube. Tujuannya bukan hanya untuk menilai, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka buat dan berani tampil di ruang publik. Dengan cara ini, ia sekaligus membekali mahasiswanya dengan keterampilan komunikasi digital dan literasi media.
Meskipun lahir di era sebelum komputer personal dikenal luas, Prof. Helmuth sangat terbuka dan bahkan menguasai teknologi dalam proses pembelajarannya. Ia menjadi teladan bagi rekan-rekan sejawatnya, bagaimana dosen senior pun dapat terus belajar dan beradaptasi dengan alat bantu digital untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.
Baca Prof. Ndan Imang Menjelaskan Sistem Ladang Berpindah sebagai Kearifan Lokal yang Dituding Negatif
Sebagai seorang profesor, ia juga aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Sejumlah artikelnya dimuat di jurnal nasional bereputasi dan terakreditasi. Selain itu, ia telah menulis beberapa buku, sebagian besar merupakan hasil penelitian lapangan yang ia lakukan sendiri. Baginya, penelitian adalah bagian integral dari pengajaran, dan hasilnya harus kembali memberi manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat luas.
Dengan nomor induk pegawai 19500101 197603 1 003, Prof. Helmuth telah mengabdikan diri puluhan tahun di dunia akademik. Namun dedikasinya tidak pernah surut. Ia masih aktif mengajar, meneliti, dan menulis. Bahkan di usia yang telah memasuki kepala tujuh, ia masih terus memperbarui metode mengajarnya agar sesuai dengan kebutuhan zaman.
Di antara para mahasiswa, ia dikenal sebagai sosok yang tegas namun terbuka, disiplin namun hangat. Ia menciptakan ruang belajar yang dinamis dan dialogis, di mana mahasiswa diberi ruang untuk berpendapat, mengkritik, dan menciptakan sesuatu yang bermakna.
Baca Prof. DR. Ir. Bambang S. Lautt, M.Si.: Jejak Ilmu untuk Keluarga dan Bumi
Prof. Dr. Helmuth Y. Bunu, M.Pd. adalah cerminan dari semangat belajar yang tidak pernah padam. Sosok yang menjadikan teknologi bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat untuk memperkaya proses pendidikan. Ia percaya bahwa mengajar adalah jalan pengabdian, dan selagi ilmu bisa dibagi, tugas seorang pendidik belum selesai.
-- Rmsp/dayaktiday.com