Mengelola (Uang) Negara Seperti Mengelola CU

Credit Union, CU, negara, keuangan, akuntabilitas, transparansi, anggota, kesejahteraan, jujur, adil, amanah, pengawas, akuntabel, aset bertambah,

 

Pernahkah terbayang, jika uang negara dikelola seperti mengelola sebuah Credit Union (CU)?
Mengelola (Uang) Negara seperti mengelola CU by AI.


🌍 DAYAK TODAY  | JAKARTA: Pernahkah terbayang, jika uang negara dikelola seperti mengelola sebuah Credit Union (CU)? 


Apa yang terjadi jika setiap anggaran yang keluar dan masuk tidak hanya mempertimbangkan angka-angka dingin di laporan, tetapi juga menghitung keberlanjutan, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial? 

Baca Kepercayaan adalah Modal Dasar Credit Union

Saya sering memikirkan hal ini: sebuah imajinasi yang tidak begitu jauh, tetapi terasa begitu jauh, tentang bagaimana sistem keuangan negara ini bisa berjalan lebih transparan, lebih berkeadilan, dan lebih manusiawi. 

Aset kian nambah, bukannya defisit

Bayangkan, sebuah negara yang mengelola uangnya bukan dengan nafsu untuk berutang, tetapi dengan prinsip yang sama seperti CU: aset bertambah, anggotanya makmur, dan utang berkurang.

Di dunia nyata, kita dikelilingi oleh berita tentang defisit, utang luar negeri yang terus menumpuk, dan kebijakan fiskal yang semakin sulit dipahami oleh orang biasa. 

Negara, yang seharusnya menjadi pengayom bagi rakyatnya, sering kali lebih sibuk mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan anggaran ketimbang memastikan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi, di sana, di dalam dunia yang saya bayangkan, kita melihat sebuah pengelolaan yang lebih manusiawi. Sebuah negara yang, seperti CU, bertumbuh bersama warganya. 

Mengelola keuangan tidak hanya untuk menghindari defisit, tetapi untuk memastikan bahwa aset negara —dalam bentuk sumber daya manusia, infrastruktur, dan aset alam— terkelola dengan baik dan berkembang untuk kepentingan bersama.

Saya membayangkan sebuah negara di mana setiap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintah bertujuan untuk menciptakan kemakmuran kolektif, bukan hanya untuk segelintir elit atau kelompok tertentu. 

Baca Bara di Ladang, Bara di Dada

Bayangkan, di negara ini, setiap anggaran negara disusun dengan tujuan memastikan daya beli rakyat terus menguat, pengangguran menurun, dan ketimpangan sosial berkurang. Anggota masyarakat, sama seperti anggota CU, bukan hanya menjadi penerima kebijakan, tetapi juga ikut berkontribusi dalam pengelolaan dan pengawasan. Mereka adalah bagian dari sistem yang mereka bantu bangun, dan mereka melihat hasilnya dalam bentuk kehidupan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera.

Bayangkan, aset negara yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, bukan berkurang atau defisit seperti yang sering kita dengar. Seperti halnya di CU, di mana aset lembaga semakin bertumbuh, dengan akuntabilitas yang jelas, pengelolaan yang transparan, dan partisipasi aktif dari semua anggotanya. 

Negara yang dikelola dengan prinsip-prinsip ini akan memiliki ketahanan ekonomi yang jauh lebih baik, karena segala keputusan yang diambil berlandaskan pada prinsip keberlanjutan, bukan pada keuntungan sesaat.

Baca Credit Union (CU) Lembaga sekaligus Literasi Keuangan Orang Dayak

Rasa memiliki dan anggota kian sejahtera

Di CU, salah satu hal yang menarik adalah bagaimana setiap anggotanya merasa memiliki lembaga tersebut. Mereka bukan hanya sekadar nasabah yang berharap mendapatkan pinjaman atau bunga dari tabungan mereka. Mereka adalah pemilik yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap keberlanjutan lembaga itu. 

Dan di sini, jika kita menarik paralel dengan pengelolaan negara, kita bisa melihat betapa pentingnya rasa memiliki ini dalam menciptakan negara yang sehat. Negara ini bukan milik segelintir orang yang berkuasa, tetapi milik bersama. Masing-masing dari kita memiliki peran, dan keberhasilan negara adalah hasil dari partisipasi semua pihak.

Di CU, ada aturan yang memastikan bahwa keuangan lembaga itu dikelola dengan hati-hati. 

Baca CU Banuri Harapan Kita dan Literasi Keuangan Masyarakat Lokal (Dayak dan Flores)

Ada batasan, ada pengawasan, dan ada sistem yang menjaga agar tidak terjadi kerugian besar atau defisit yang mengkhawatirkan. Misalnya, ada ketentuan bahwa minimal 10% likuiditas harus selalu tersedia. Ini adalah sistem yang menjaga agar CU tetap berfungsi dengan baik, bahkan ketika keadaan tidak menentu. 

Baca Longhouse of the Dayak People: A Reflection of Living Values

Dalam pengelolaan negara, prinsip serupa bisa diterapkan. Negara perlu memiliki cadangan yang cukup untuk menghadapai krisis, untuk memastikan bahwa ketika ada guncangan ekonomi, negara tetap bisa bertahan. 

Dan lebih dari itu, negara juga harus memiliki aturan yang menjaga agar pengelolaan keuangan selalu transparan, tidak ada yang disembunyikan, dan semua dapat dipertanggungjawabkan.

Namun, seperti yang kita tahu, dunia ini tidak sesederhana itu. CU pun tidak sempurna. Ada manusia yang mengelolanya, dan manusia—seperti yang kita pahami— penuh dengan kelemahan dan kesalahan. Tetapi, seperti halnya CU yang memiliki sistem yang mengawasi dan mengoreksi kekeliruan, negara juga harus memiliki mekanisme pengawasan yang jelas dan efektif. 

Negara bukanlah ruang kosong yang bisa dibiarkan tanpa pengawasan. Negara yang baik adalah negara yang akuntabel, yang tahu persis bagaimana uang rakyat dikelola dan bagaimana kebijakan yang diambil memengaruhi kehidupan mereka.

Mungkin ada yang berpendapat bahwa menerapkan prinsip CU dalam pengelolaan negara adalah hal yang utopis. Mungkin mereka mengatakan bahwa pengelolaan negara jauh lebih kompleks, lebih besar, dan penuh dengan kepentingan yang saling bertentangan. Tetapi justru dalam kerumitan ini, kita harus menemukan cara untuk menyederhanakan —untuk kembali pada prinsip-prinsip dasar yang bisa membawa kita kepada kesejahteraan bersama. 

Baca Dayak: Suku Bangsa Jujur dan Tepercaya

Keberhasilan CU dalam mengelola uang dan aset anggotanya bukanlah karena sistemnya sempurna, tetapi karena ada kejujuran, ada akuntabilitas, dan ada rasa kebersamaan yang mendalam. Inilah yang seharusnya kita bawa dalam mengelola negara ini.

Asas CU: Kejujuran dan amanah

Kejujuran adalah hal yang paling langka di dunia ini. Dan di sinilah letak perbedaannya: CU dapat terus berkembang karena ada kejujuran yang dijaga oleh setiap anggotanya. 

Kejujuran bukan hanya soal tidak mencuri atau tidak berbohong, tetapi tentang keterbukaan dan kesediaan untuk menghadapi kenyataan dengan berani. 

Kejujuran dalam pengelolaan CU berarti bahwa setiap transaksi dapat dipertanggungjawabkan, bahwa setiap keputusan diambil dengan mempertimbangkan kepentingan bersama, bukan pribadi atau kelompok. Inilah yang kita butuhkan dalam pengelolaan negara—kejujuran yang membangun, yang bukan hanya tampak pada permukaan, tetapi meresap dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil.

Baca Credit Union (CU) dan Watak Orang Dayak : Tumbu oleh Tutup

Pendidikan tentang keuangan yang sehat, tentang pentingnya menabung, tentang bagaimana mengelola sumber daya dengan bijak, adalah hal yang bisa dipelajari dari CU. 

Negara perlu mengajarkan rakyatnya untuk tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi untuk menjadi bagian dari sistem yang lebih besar, yang memberikan kesempatan untuk berkembang. Negara bertugas untuk membangun sistem yang mendorong partisipasi aktif dari warganya, dan ini bisa dimulai dengan menciptakan transparansi yang lebih besar dalam setiap aspek pengelolaan sumber daya negara.

Pada akhirnya, mengelola negara seperti mengelola CU bukanlah hal yang mudah. Tetapi, seperti halnya CU yang dimulai dari sebuah impian sederhana untuk membantu sesama, negara pun bisa menjadi lebih baik jika kita mulai dengan prinsip-prinsip dasar yang sama: rasa memiliki, kejujuran, dan akuntabilitas. 

Jika CU bisa berkembang dengan baik karena ada sistem yang mengatur dan mengawasi, kenapa negara kita tidak bisa? 

Bayangkan, sebuah negara yang dipenuhi dengan kejujuran, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial—bukankah itu yang kita impikan? 

Dan mungkin, hanya dengan membayangkan dan berusaha mewujudkannya, kita bisa membuat negara ini menjadi lebih baik.

-- Rangkaya Bada

LihatTutupKomentar